5 Fakta Panas Sound Horeg: Antara Ancaman Tuli Permanen dan Para 'Sultan' di Balik Dentuman Bass

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 15:03 WIB
5 Fakta Panas Sound Horeg: Antara Ancaman Tuli Permanen dan Para 'Sultan' di Balik Dentuman Bass
ilustrasi asal usul sound horeg (instagram/faskhosengoxoriginal_real)

Suara.com - Fenomena sound horeg yang menggetarkan Jawa Timur kini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ia difatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan diancam regulasi ketat pemerintah.

Sementara di sisi lain, budaya audio jalanan yang merakyat ini justru telah melahirkan 'sultan' dan ratu panggungnya sendiri.

Berikut adalah 5 fakta terpanas di balik dentuman bass yang kini menjadi kontroversi nasional:

1. Resmi Difatwa Haram oleh MUI Jatim

Ini adalah pukulan telak bagi para pecinta sound horeg. Setelah menerima ratusan keluhan, Komisi Fatwa MUI Jawa Timur secara resmi menerbitkan Fatwa Nomor 1 Tahun 2025 yang menghukumi haram penggunaan sound horeg. Alasannya bukan sekadar bising.

“Penggunaan sound horeg yang meresahkan, memekakkan telinga, serta menimbulkan kemudaratan sosial telah dikaji secara mendalam berdasarkan dalil Al-Qur’an, hadits, dan kaidah fikih,” bunyi salinan fatwa tersebut.

MUI menilai praktik ini membahayakan kesehatan, mengganggu ketenteraman, dan berpotensi menimbulkan percampuran laki-laki dan perempuan yang tidak sesuai syariat.

2. Pemprov Jatim Siapkan 'Senjata Pamungkas' Sebelum Agustusan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur tak mau tinggal diam. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, sebuah regulasi, kemungkinan besar dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub), tengah dikebut dan harus final sebelum 1 Agustus 2025.

Baca Juga: Apa Itu Dek Bass? Sound Horeg yang Ada di India

"Ini mendesak karena bertepatan dengan bulan Agustus adalah bulan HUT Kemerdekaan, maka diharapkan 1 Agustus ini sudah harus final," kata Khofifah.

Aturan ini akan fokus pada batasan desibel suara untuk menertibkan karnaval dan pawai yang biasanya marak saat perayaan kemerdekaan.

3. Ancaman Tuli Permanen Mengintai

Di balik kemeriahannya, sound horeg menyimpan bahaya serius bagi kesehatan. Mengutip penjelasan Dokter Spesialis THT, dr. Luthfi Ari Wibowo, Sp.THT-KL, memperingatkan bahwa paparan suara ekstrem dari sound horeg bisa langsung merusak sel-sel rambut halus di dalam telinga secara permanen.

"Ini biasanya irreversible (tidak bisa dikembalikan) fungsinya terutama bila intensitasnya sangat tinggi dan tanpa pelindung telinga," kata Luthfi.

Dampaknya bisa berupa trauma akustik akut, telinga berdenging (tinnitus), hingga kehilangan pendengaran mendadak.

4. Para 'Sultan' di Balik Dentuman Bass

Industri sound horeg ternyata telah melahirkan para 'sultan'-nya sendiri. Salah satu yang paling fenomenal adalah Mas Brewog dari Blitar.

Pemilik Brewog Audio ini adalah salah satu pengusaha penyewaan sound system horeg paling sukses di Jawa Timur. Sosok lainnya adalah Riswanda M, ikon dari Malang Raya yang dijuluki "The King Of Radiator Malang".

5. Para 'Ratu Panggung' Pemanis Karnaval

Panggung sound horeg tak hanya didominasi kaum pria. Ada Desi Afrika, seorang artis karnaval yang kerap menjadi 'pemanis' dan pengisi acara di berbagai parade.

Selain itu, ada juga biduanita Icha Cellow yang sering tampil diiringi dentuman bass menggelegar, menjadi perpaduan unik yang digemari para penikmat audio jalanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI