Gibran Pantau Karhutla Riau, Terima Laporan Modus 'Tipu-tipu' 51 Tersangka Pembakar Hutan

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 12:54 WIB
Gibran Pantau Karhutla Riau, Terima Laporan Modus 'Tipu-tipu' 51 Tersangka Pembakar Hutan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Posko Karhutla di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (28/7/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Suara.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka langsung 'menggeruduk' Provinsi Riau untuk memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin mengkhawatirkan.

Dalam kunjungannya, Gibran mendapat laporan mengejutkan yakni 51 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dan aksi pembakaran ini diduga kuat dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Setibanya di Pekanbaru, Riau pada Senin (28/7/2025), Gibran langsung menuju Posko Karhutla. Ia menegaskan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu untuk mengatasi bencana yang terus berulang ini.

"Tadi sudah dipaparkan ada 51 orang yang menjadi tersangka. Ke depan yang namanya penegakan hukum, monitoring, deteksi awal, itu penting sekali," kata Gibran sebagaimana dilansir Antara.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan membongkar modus 'tipu-tipu' yang digunakan para pelaku. Menurutnya, kebakaran ini bukanlah kecelakaan, melainkan murni kesalahan manusia yang disengaja.

"Jadi 51 (tersangka) , ini merata. Dan kejadian pembakaran ini serentak mulai tanggal 18 (Juli 2025). Jadi ada upaya struktur dan sistematis," kata Kapolda.

Kapolda menduga kuat, pembakaran ini adalah modus lama yang kembali dipraktikkan oleh perusahaan-perusahaan nakal agar bisa menanam kembali kelapa sawit di lahan yang sudah hangus.

"Ini sebenarnya modus saja. Karena sebaran yang terbakar dari kelapa sawit milik perusahaan itu, itu bersebaran semua. Modusnya itu tipu-tipu," kata Kapolda.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak untuk tetap waspada. Meskipun curah hujan diperkirakan akan meningkat pada pertengahan Agustus, tingkat kemudahan terbakar di permukaan tanah masih tergolong sangat tinggi hingga awal Agustus 2025.

Baca Juga: Menko Polhukam Sebut Karhutla Masuk Isu Keamanan Nasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI