Menengok Kehidupan Arya Daru di 2013, Makmur Secara Finansial Tapi Mengapa Ingin Bunuh Diri?

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 19:34 WIB
Menengok Kehidupan Arya Daru di 2013, Makmur Secara Finansial Tapi Mengapa Ingin Bunuh Diri?
Momen Arya Daru saat menetap di Myanmar di tahun 2013. [aryadaru.blogspot.com]

Selama bekerja di KBRI Yangon, Arya Daru mengatakan banyak suka dukanya. Menurut dia, walaupun lulusan S1 perguruan tinggi ternama, sebagai LS dirinya harus menurunkan ekspektasi.

"Pekerjaan sebagai LS tidaklah glamor, kita harus ikhlas jika seringkali diminta melakukan pekerjaan yang menurut kita "ecek-ecek" seperti sekedar fotokopi, mengantarkan dokumen, dan kliping koran," tuturnya.

Selama dua setengah tahun hidup sebagai LS di Myanmar, Arya Daru merasa cukup makmur dari segi finansial. Dia mengaku sangat beruntung dibandingkan LS yang bekerja di Perwakilan RI di negara lain.

Di Myanmar, Arya Daru  tidak harus membayar untuk tempat tinggal karena statusnya milik KBRI. Dirinya hanya diminta membayar listrik saja sehingga bisa dibilang gajinya cukup utuh.

"Saya bisa hidup setiap bulan mengandalkan uang lembur. Ya kita ada jatah lemburnya. Di Myanmar saya bisa punya mobil, home theater di kamar, HP yang cukup high-end pada masanya, dan hal-hal lain yang menurut saya cukup istimewa," paparnya.

Dia juga memberikan saran kepada anak-anak muda agar jangan keenakan jadi LS karena tidak ada karirnya.

"Saya gunakan masa-masa sebagai LS di Fungsi Politik untuk belajar sehingga saya mampu mewujudkan cita-cita saya sebagai seorang diplomat," ujar Arya Daru.  

NB: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Jika Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.

Baca Juga: Kepala Terlilit Lakban, Kenapa Polisi Yakin Diplomat Arya Bunuh Diri? Ini 4 Alasan Kunci

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI