"Hanya saja sepemahaman dan sepengamatan kami terhadap Daru itu sampai sejauh ini tidak pernah menceritakan beban-beban berat yang ada, kurang lebih seperti itu," sebut dia.
Fakta ini diperkuat dengan gambaran kehidupan rumah tangga Arya yang harmonis. Komunikasi antara Arya dan istrinya digambarkan sangat terbuka dan suportif.
"Memang segala sesuatu itu didiskusikan, dikomunikasikan antara suami dan istri ini dengan cukup baik," ucap Meta.
Pada akhirnya, kasus ini menyajikan pertarungan narasi antara bukti digital forensik yang statis dan testimoni keluarga yang dinamis.
Keluarga besar, yang mengaku mengenal betul karakter almarhum, menolak kesimpulan final kepolisian.
"Kami meyakini bahwa almarhum tidak seperti itu [bunuh diri]," ujar Meta dengan tegas.
Keyakinan itu bukan tanpa alasan.
"Begini, itu kan kami melihat pengamatan kami terhadap yang bersangkutan [Arya Daru] itu selama bertahun-tahun," tambahnya.
Penyelidikan polisi mungkin telah berakhir, namun bagi keluarga dan publik, penolakan keras dari orang-orang terdekat Arya Daru menyisakan kabut tebal keraguan atas apa yang sesungguhnya terjadi pada diplomat muda tersebut.
Baca Juga: Eks Wakapolri Ragukan Hasil Penyelidikan Arya Daru, Ini Alasannya