Kecurigaan itu semakin menguat setelah memperhatikan detail-detail visual dalam video.
Cara berpakaian orang-orang yang terekam, terutama para wanita yang banyak mengenakan busana khas Asia Selatan seperti shalwar kameez, sangat berbeda dengan gaya berbusana di Indonesia.
Suasana dan arsitektur rumah sakit pun tidak menunjukkan ciri khas fasilitas kesehatan di Tanah Air.
"Itu mah video jadul dari negara sebelah, Upin Ipin. Bisa-bisanya di-up dengan judul yang beda," imbuh seorang warganet yang tampaknya pernah melihat video aslinya.
Ia dengan tepat menunjukkan bahwa video tersebut adalah konten lama dari luar negeri yang didaur ulang dengan narasi baru untuk memancing kemarahan publik di Indonesia.

Fakta pun terungkap, video tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan Indonesia, apalagi dengan BPJS.
Ini adalah contoh klasik dari disinformasi, di mana sebuah konten dramatis tanpa konteks diambil dan ditempeli narasi palsu yang relevan dengan isu sosial di negara target.
Insiden ini menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya literasi digital dan sikap kritis sebelum memberi reaksi atau menyebarkan informasi di media sosial.
Baca Juga: Arhan Berjuang di Thailand, Zize di Jakarta Viral: Mampukah Cinta Jarak Jauh Bertahan?