"Kisarannya itu juga berbeda-beda. Ini kan luasnya ada yang dari 25 hektare sampai di atas 80 hektare juga ada. Tapi kita lihat ya. Tentunya kalau makin besar mungkin jaraknya tidak sedekat yang misalnya hanya 16 hektar gitu ya. Jadi kalau ada yang mengatakan oh mana ada tanah sebesar itu di Masjidil Haram," kata Rosan.
Secara topografi, lahan yang ditawarkan tidak seluruhnya datar. "Mereka kasih ada 8 plot ya. Tapi tanahnya ini ada yang flat, ada yang berbukit," kata Rosan.
Salah satu tantangan di lokasi adalah keberadaan penduduk.

Namun, Rosan menegaskan bahwa proses relokasi dan ganti rugi akan menjadi tanggung jawab penuh pemerintah Arab Saudi, sehingga Indonesia akan menerima lahan dalam kondisi siap bangun.
"Ada memang, masih ada penduduknya tapi itu nanti akan diganti ruginya, direlokasi oleh pemerintah Arab Saudi," kata Rosan.
Desain Infrastruktur
Pemerintah Arab Saudi bahkan telah meminta Indonesia untuk segera mempersiapkan desain infrastruktur untuk Kampung Haji tersebut.
"Kita juga diminta untuk mengakukan pengajuan dari segi infrastrukturnya, desainnya yang harus kita lakukan di dalam bulan Oktober ini," kata Rosan.
Danantara akan berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan proyek prestisius ini berjalan lancar sesuai harapan.
Baca Juga: Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
"Jadi, tentunya dalam hari ini kami juga mengajak semua instansi terkait untuk terlibat. Ini adalah proyek yang sangat mulia, yang diinisiasi oleh bapak presiden dan insyaallah proses ini akan bisa berjalan dengan baik," kata Rosan.