Air Laut di Indonesia Timur Naik 20 Sentimeter Imbas Gempa Rusia

Rabu, 30 Juli 2025 | 19:53 WIB
Air Laut di Indonesia Timur Naik 20 Sentimeter Imbas Gempa Rusia
Tsunami akibat gempa Rusia, Rabu (30/7/2025). [BMKG]

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya kenaikan muka air laut di beberapa wilayah Indonesia bagian timur akibat gempa di kawasan Kamchatka di Rusia.

“Kenaikan muka air laut terdeteksi di beberapa titik pantai Indonesia, dengan ketinggian antara 0,05 hingga 0,2 meter. Kondisi ini menunjukkan bahwa energi tsunami dari gempa Rusia menjalar ke wilayah perairan Indonesia, meskipun tidak signifikan,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Berikut catatan hasil pengamatan BMKG melalui sensor muka laut (tsunami gauge):

1. Jayapura DOK II: 0,2 meter pada pukul 14:14 WIB

2. Pelabuhan Tapaleo, Halmahera Tengah: 0,06 meter pada pukul 14:15 WIB

3. Sarmi: 0,2 meter pada pukul 14:20 WIB

4. Sorong: 0,2 meter pada pukul 14:35 WIB

5. Depapre, Jayapura: 0,2 meter pada pukul 14:45 WIB

6. Sausapor: 0,2 meter pada pukul 15:04 WIB

Baca Juga: Detik-detik Warga Hokkaido Mengungsi ke Atap Gedung: Tsunami Mengancam

7. Pelabuhan Beo, Talaud: 0,05 meter pada pukul 15:14 WIB

8. Pelabuhan Daeo Majiko, Morotai: 0,08 meter pada pukul 15:17 WIB

9. Gorontalo: tidak terdeteksi anomali muka laut.

"Meski ketinggiannya relatif kecil, kami tetap menetapkan status Waspada untuk sejumlah wilayah pesisir. Artinya, daerah-daerah tersebut berpotensi terdampak gelombang tsunami setinggi di bawah 0,5 meter. Masyarakat kami imbau untuk menjauhi area pantai dan tetap siaga,” lanjut Daryono.

Ia menambahkan bahwa bentuk pantai, terutama yang menyerupai teluk atau ceruk sempit, dapat memperkuat gelombang tsunami, sehingga potensi dampak lokal tetap perlu diantisipasi.

“Kami terus memantau situasi secara real-time dan memperbarui informasi jika ada perkembangan signifikan,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI