Bunuh Diri Pakai Lakban? Penjelasan Kriminolog soal Kematian Arya Daru Bikin Merinding

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 20:11 WIB
Bunuh Diri Pakai Lakban? Penjelasan Kriminolog soal Kematian Arya Daru Bikin Merinding
Penjelasan kriminolog soal kematian Arya Daru Pangayunan yang kemungkinan benar karena bunuh diri, cukup mengejutkan. [Instagram]

Meskipun demikian, tidak semua warganet bisa menerima penjelasan ini secara utuh.

Beberapa mempertanyakan logika dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan proses bunuh diri yang terkesan kompleks tersebut.

"Apakah realistis seseorang bisa melilit wajah dengan plastik lalu melakban sendiri begitu rapi hingga kehabisan napas?" tanya seorang pengguna media sosial.

Ridha merespons dengan menyatakan bahwa kompleksitas adalah hal yang relatif.

"Sesuatu yang terlihat rumit bagi sebagian orang, mungkin bisa dilakukan secara sistematis oleh orang lain, terutama jika dorongan bunuh diri sudah terbentuk sejak lama," ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa berdasarkan analisis digital forensik dan psikologi forensik, indikasi keinginan bunuh diri Arya sudah muncul sejak 2013.

Laporan tersebut memberikan gambaran kuat bahwa tindakan tersebut bukan hasil keputusan impulsif atau kejadian mendadak.

"Saya pun awalnya sulit menerima. Tapi setelah membaca laporan-laporan ilmiah dan forensik yang tersedia, saya memahami bahwa ini bukan sekadar opini. Ini hasil dari pendekatan multidisipliner yang ilmiah," ujar Ridha.

Meski penjelasan ini bersifat akademis dan berdasarkan bukti forensik, ruang diskusi tetap terbuka di masyarakat.

Baca Juga: 5 Fakta Sosok Farah, Nama Misterius yang Buat Polisi 'Gelagapan' di Kasus Arya Daru

Keraguan sebagian pihak terhadap narasi resmi tetap ada, terutama karena metode yang digunakan tergolong tidak umum di Indonesia.

Namun, pendekatan ilmiah seperti yang disampaikan Ridha menjadi upaya penting untuk memberikan perspektif yang lebih dalam terhadap kasus kematian yang memancing banyak opini publik ini.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI