Membedah Peluang BG Ambil Alih PDIP dari Trah Soekarno

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 13:35 WIB
Membedah Peluang BG Ambil Alih PDIP dari Trah Soekarno
Politisi senior Zulfan Lindan membedah peluang Menko Polkam Budi Gunawan (BG) menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri. [ANTARA]

Suara.com - Siapa pemegang tongkat komando Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah era Megawati Soekarnoputri berakhir?

Politisi senior yang pernah lama bernaung di PDIP, Zulfan Lindan, secara blak-blakan membedah skenario suksesi di tubuh partai banteng.

Menurutnya, masa depan PDIP kini berada sepenuhnya di tangan Megawati, yang dihadapkan pada pilihan sulit yang dapat menentukan soliditas partai di masa depan.

Zulfan menegaskan bahwa transisi kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa ditawar lagi. Faktor biologis menjadi alasan utama yang harus dipertimbangkan secara serius oleh sang ketua umum.

"Sekarang kan faktor PDIP itu kan sangat ditentukan oleh Ibu Mega kan. Kalau Ibu Mega merasa bahwa bukan hanya secara pribadi dia melihat bahwa saya sudah cukuplah, tetapi secara organisatoris, dia melihat bahwa organisasi ini perlu transisi cepat karena kalau tidak transisi segera ini kan ada problem macam-macam. Faktor usia, faktor kesehatan, kan ada aja," ujar Zulfan dikutip dari Youtube Retorika Show.

Dilema Suksesi Tunggal: Menghindari Perang Saudara

Poin paling tajam yang diungkap Zulfan adalah potensi 'perang saudara' jika Megawati tidak tegas dalam menunjuk satu nama sebagai penerusnya.

Menurutnya, skenario suksesi dengan dua calon dari trah Soekarno, yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo, adalah resep menuju kekacauan.

Megawati harus memilih satu di antara keduanya, tidak bisa dua-duanya. Membiarkan keduanya maju bersama dalam bursa ketua umum dinilai akan memicu faksi-faksi yang saling berhadapan dan berpotensi merusak soliditas partai yang telah dibangun puluhan tahun.

Baca Juga: Benarkah Kongres PDIP Digelar di Bali 1 Agustus? Jawaban Puan dan Yasonna Laoly Bikin Penasaran

"Nah, jadi suksesinya Ibu Mega itu enggak mungkin dua orang. pasti saruk. Kalau dua orang dia bikin masalah ribut lagi nanti," tegas Zulfan.

"Nah, siapa nih antara dua Prananda dengan Puan?" Pertanyaan ini menjadi inti dari seluruh teka-teki.

Puan Maharani, dengan jabatannya sebagai Ketua DPR RI dan rekam jejaknya di panggung politik nasional, memiliki keunggulan dalam popularitas dan jaringan eksternal.

Sementara itu, Prananda Prabowo dikenal sebagai sosok di balik layar yang mengendalikan strategi dan ideologi partai dari "Situation Room" PDIP, memegang kendali atas struktur internal.

Kuda Hitam dan 'Kaum Indekosan'

Di tengah duel Puan versus Prananda, Zulfan Lindan melihat kemungkinan adanya "terobosan baru" yang bisa diambil Megawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI