Tanpa skrip, tanpa akting berlebihan, hanya aksi kecil dengan dampak besar, memperkuat citranya sebagai anak yang dermawan dan peduli komunitas.
4. Membawa Nilai Edukatif di Setiap Konten
Selain menghibur, Ryu juga memastikan bahwa setiap kontennya punya nilai edukatif. Ia sering mengingatkan pentingnya sekolah, cara mengelola uang, hingga etika dalam berbisnis.
Bahkan saat wawancara di podcast, Ryu menegaskan bahwa sekolah tetap nomor satu dalam hidupnya, meskipun ia sudah bisa menghasilkan miliaran rupiah per tahun.
“Kalau bisa dapat uang tapi nggak tahu cara kelola, ya bisa hilang semua,” ujar Ryu, menunjukkan kedalaman pemahaman yang tak biasa untuk anak seusianya.
5. Didukung oleh Aktivitas Bisnis Nyata
Personal branding Ryu tak berdiri sendiri. Ia memiliki bisnis nyata seperti brand jamu Tjap Nyonya Enak, usaha ayam krispi, dan konten buku berjudul Cara Mendapatkan 100 Juta Pertama di Usia 8 Tahun.
Semua itu menjadi track record yang memperkuat keaslian persona publiknya.
Konten yang ia buat bukan sekadar opini, tetapi dokumentasi langsung dari praktik nyata bisnis yang dijalankannya sejak kecil.
Ini membuat citranya sebagai “anak pengusaha cilik” bukan hanya julukan kosong, tapi benar-benar terbukti.
6. Gaya Komunikasi Sederhana tapi Tegas
Ryu menyampaikan pesannya dengan bahasa yang mudah dicerna oleh semua kalangan.
Baca Juga: Viral Bocah Perintis, Ini Deretan Usaha yang Pernah Dijalankan oleh Ryu Kintaro
Ia tidak menggunakan istilah teknis yang rumit, tapi berbicara seperti anak-anak pada umumnya, hanya dengan pola pikir yang lebih terarah.
Hal ini membuat kontennya mudah diterima, dan bahkan membuat orang dewasa merasa “tersindir” dengan kedewasaan yang ditampilkan oleh anak seusianya.