![Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan sambutannya dalam agenda Bimtek anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan Kabupaten/Kota dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) periode 2024–2029 resmi dibuka di Bali Beach Convention Center, Denpasar, pada Rabu (30/7/2025). [Dok. PDIP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/15269-ketua-dpp-pdip-puan-maharani.jpg)
Soliditas ini krusial sebagai modal utama untuk menghadapi agenda-agenda politik berikutnya, terutama dalam memposisikan diri terhadap pemerintahan baru.
2. Pasang 'Mata Elang' untuk Anggaran, PDIP Ambil Peran Pengawas Kritis
Jika pesan pertama bersifat internal, maka pesan kedua adalah tentang peran eksternal partai. Puan secara eksplisit menugaskan seluruh anggota dewan dari fraksi PDIP untuk menjadi pengawas yang aktif dan kritis terhadap program serta anggaran pemerintah.
Ini adalah sinyal paling jelas bahwa PDIP akan mengambil posisi sebagai kekuatan penyeimbang (balancing force) yang vokal. Mereka tidak akan segan "menguliti" setiap kebijakan anggaran untuk memastikan alokasinya benar-benar pro-rakyat.
“Bagaimana kita bisa bersama-sama menjalankan program-program pemerintah yang sudah mulai akan turun supaya bisa diawasi. Semoga memang sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia,” tegas Puan.
Instruksi ini menempatkan kader-kader PDIP di parlemen, baik di pusat maupun daerah, sebagai garda terdepan untuk mengawal jalannya pemerintahan.
Bagi anak muda dan pemilih kritis, langkah ini bisa menjadi daya tarik, menunjukkan bahwa ada partai yang serius menjalankan fungsi check and balances.
3. Introspeksi Menyakitkan, Mengurai Kembali Kesalahan Pemilu 2024
Arahan Puan ternyata tidak hanya berisi instruksi ke depan, tetapi juga ajakan untuk menengok ke belakang. Gema evaluasi atas hasil Pemilu 2024 terdengar kuat dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Sinyal Kuat dari Bali: Megawati Instruksikan PDIP Dukung Pemerintah
Hal ini terkonfirmasi dari penuturan salah satu peserta, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Ketut Suryadi.
Menurut politisi yang akrab disapa Ketut Boping itu, Puan mendorong para kader untuk melakukan evaluasi dan introspeksi diri secara mendalam. Tujuannya satu, agar kesalahan strategi yang sama tidak terulang di Pemilu 2029.
“Introspeksi diri, evaluasi diri, mengurai kembali kesalahan-kesalahan yang kemarin. Agar tidak terulang menyongsong pemilu 2029,” ungkap Suryadi.
Lebih jauh, Suryadi bahkan memberikan analisis tajam yang kemungkinan besar menjadi bahan diskusi di dalam forum.
Ia menyoroti kemungkinan program-program partai yang kurang relevan dengan kebutuhan riil masyarakat.
“Mungkin kita kurang kontekstual terhadap program yang kita buat, gak substantif terhadap kebutuhan publik, kan bisa jadi,” imbuhnya.