Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, memberikan pandangannya soal pernyataan adanya upaya menggembosi suara PDIP menjadi 7 persen pada Pemilu 2024.
Pernyataan itu awalnya diungkap Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning.
Menurut Adi, upaya itu akan sulit untuk dilakukan sebab PDIP memiliki kader yang militan dari akar rumput.
"Bukan perkara mudah, tentu bukan perkara gampang karena salah satu anatomi kekuatan politik seperti PDIP, seperti Golkar, tentu karena memiliki kader-kader yang cukup militan," kata Adi dikutip Suara.com dari channle You Tube miliknya Adi Prayitno Official, Selasa (31/7/2025).
"Siap tempur 24 jam untuk mengamankan perolehan suara mereka supaya tidak tergembosi oleh gerakan-gerakan apapun," katanya menambahkan.
Kekuatan militansi PDIP itu tergambar dari kemenangan PDIP tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2014,2019, dan 2024.
Pun pada Pemilu 2024, ketika PDIP tak lagi bersama dengan mantan Presiden ke 7 Joko Widodo, PDIP tetap mencatatkan diri sebagai partai pemenang Pemilu.
"Meski harus diakui setelah pecah kongsi dengan Pak Jokowi suara PDIP itu kan kurang lebih hilang sekitar 3 persen," kata Adi menambahkan.
Namun demikian, Adi berpandangan pernyataan Ribka kemungkinan memang ada pihak yang sedang menggembosi PDIP.
Baca Juga: Pesan Tegas Megawati di Balik Vonis Hasto: Hormati Hukum, tapi Jangan Diam!
"Saya membaca, sepertinya ada upaya-upaya, entah itu siapa? Pihak tertentu? Kelompok tertentu? Orang tertentu yang mungkin mendesain supaya PDIP itu yang hari ini (Pemilu 2024) 16 persen, nantinya di 2029 hanya 7 persen," ujar Adi.
Sebelumnya pada peringatan Kudatuli di Halaman Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (27/7), Ribka mengungkap ada pihak yang berupaya ingin menjatuhkan suara PDIP pada Pemilu 2029 menjadi 7 persen.
"Saya dengar loh 'mereka' menarget kita (suara PDIP) 7 persen di 2029. Misalnya, nanti kemenangannya (PDIP) tinggal 7 persen. Mereka kan terlalu nyepelein kita, jangan gitu lah," ujarnya.
Namun, Ribka tidak membocorkan pihak yang dimaksudnya. Dia pun memastikan bahwa pihak tersebut salah perhitungan jika ingin menjatuhkan suara partainya.
"PDI Perjuangan kalau diginiin malah terjadi kebangkitan. Bedanya PDI Perjuangan tuh begitu, semakin ditekan semakin dia mengkonsolidasi. Salah hitung mereka!" ujarnya.