Pemotor Masuk Tol Jakarta-Cikampek! Ternyata Buru-buru Lagi Lamar Kerjaan

Bernadette Sariyem Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2025 | 16:04 WIB
Pemotor Masuk Tol Jakarta-Cikampek! Ternyata Buru-buru Lagi Lamar Kerjaan
Video viral pemotor berinisial S masuk Tol Jakarta-Cikampek, Senin (4/8/2025) pagi. Setelah diperiksa polisi, S tengah diburu-buru untuk melamar pekerjaan. Dia juga perantau dari Lampung. [Suara.com]

Suara.com - Video viral yang merekam aksi nekat seorang pengendara sepeda motor melaju santai di tengah hiruk pikuk Tol Jakarta-Cikampek, marak dibicarakan di media sosial, Senin (4/8/2025) pagi.

Di balik pelanggaran lalu lintas yang membahayakan itu, terungkap sebuah kisah perjuangan yang membuat publik terenyuh.

Pengendara berinisial S tersebut ternyata sedang dalam perjalanan untuk melamar pekerjaan.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 07.25 WIB ini memperlihatkan S, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, mengendarai motornya di lajur kiri jalan tol.

Ia tampak tenang, kontras dengan laju kencang kendaraan roda empat dan truk-truk besar yang melintas di sekelilingnya.

Pemandangan ini sontak menarik perhatian pengguna jalan lain yang kemudian merekam dan menyebarkannya hingga menjadi perbincangan hangat.

Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak cepat. Kepala Induk Patroli Jalan Raya (Kainduk PJR) Cikampek Korlantas Polri, AKP Sandy Titah Nugraha, mengonfirmasi identitas dan motif pengendara tersebut. Ternyata, S sedang berjuang mencari nafkah.

"Pemotor itu sedang melamar pekerjaan," kata AKP Sandy Titah Nugraha kepada wartawan, Senin (4/8/2025).

Kronologi Kejadian

Baca Juga: Viral! Menyamar Sebagai Ustaz, Polisi Bekuk Pelaku Pengeroyokan di Jepara

Berdasarkan data yang terhimpun, S merupakan seorang perantau yang berasal dari Kasui, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Dalam pemeriksaannya, ia memberikan pengakuan yang kerap menjadi alasan klasik bagi para pengendara yang tersesat masuk ke jalan tol: ia hanya mengikuti arahan dari aplikasi navigasi, Google Maps.

Kepada petugas, S mengaku tidak menyadari bahwa rute yang ditunjukkan aplikasi tersebut mengarahkannya masuk ke ruas jalan tol. Ia baru masuk dari gerbang Tol Bekasi Barat sebelum akhirnya aksinya dihentikan oleh petugas.

"Lihat Google Maps. Lanjut diberhentikan Plaza 213 di Km 16.800 A, lanjut amankan di gerbang Bekasi Timur 1," kata AKP Sandy menirukan pengakuan S.

Kasus pemotor yang "disesatkan" oleh Google Maps hingga masuk jalan tol memang bukan kali pertama terjadi.

Sering kali, pengguna tidak mengaktifkan fitur "Hindari Jalan Tol" atau "Avoid Tolls" pada pengaturan rute aplikasi, sehingga sistem secara otomatis akan mengarahkan ke jalur tercepat yang umumnya adalah jalan bebas hambatan.

Insiden yang dialami S menjadi pengingat bagi seluruh pengendara sepeda motor untuk lebih waspada dan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi navigasi, terutama saat berada di wilayah yang tidak familiar.

Bahaya Mengintai dan Aturan yang Dilanggar

Tindakan S, meskipun didasari oleh niat baik untuk mencari kerja, merupakan pelanggaran serius yang sangat membahayakan, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi pengguna jalan tol lainnya.

Jalan tol didesain untuk kendaraan roda empat atau lebih yang melaju dengan kecepatan tinggi. Perbedaan kecepatan yang signifikan antara sepeda motor dan mobil atau truk menciptakan potensi kecelakaan fatal.

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), sepeda motor dilarang memasuki jalan tol.

Pengecualian hanya berlaku pada beberapa ruas tol tertentu yang memang menyediakan jalur khusus bagi kendaraan roda dua, seperti Tol Bali Mandara atau Jembatan Suramadu. P

elanggaran terhadap aturan ini dapat dikenai sanksi tilang hingga denda sesuai peraturan yang berlaku.

Kisah S menjadi cerminan dari dua sisi mata uang. Di satu sisi, ada potret perjuangan seorang pencari kerja yang rela menempuh perjalanan jauh dengan segala keterbatasannya.

Di sisi lain, ada sebuah tindakan pelanggaran hukum yang membahayakan dan tidak dapat dibenarkan.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menaati rambu lalu lintas dan memahami risiko di jalan raya, sekalipun sedang diburu waktu untuk sebuah kesempatan kerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI