Warga Jakbar Jadi Korban, Modus Pinjaman Syariah Palsu Bawa Nama NU!

Senin, 04 Agustus 2025 | 19:26 WIB
Warga Jakbar Jadi Korban, Modus Pinjaman Syariah Palsu Bawa Nama NU!
Warga Jakarta Barat bernama Pi’i (40) menjadi korban penipuan modus pinjaman syariah yang mencatut nama Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (KSPPS BMT NU). (tangkap layar)

Suara.com - Warga Jakarta Barat bernama Pi’i (40) menjadi korban penipuan modus pinjaman syariah yang mencatut nama Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (KSPPS BMT NU).

Aksi penipuan lewat media sosial ini membuat Pi’i, seorang sopir swasta, merugi Rp600 ribu.

Peristiwa itu bermula saat Pi’i melihat unggahan akun Instagram @koperasi_syariah_bmt_nu pada Minggu (3/8/2025) malam.

Di tengah kebutuhan mendesak untuk biaya sekolah anak, ia tergiur tawaran pinjaman tanpa bunga dan menghubungi nomor WhatsApp yang tertera, keesokan harinya.

"Saya mengajukan pinjaman Rp20 juta. Sebagai persyaratan saya kasih berkas dokumen seperti foto KTP, KK serta alamat lengkap dan rekening bank," tutur Pi’i kepada Suara.com, Senin (4/8/2025).

Awalnya, Pi’i diminta membayar biaya administrasi Rp600 ribu dengan alasan cicilan tanpa riba alias 0 persen.

Saat itu, Pi'i tak curiga dan langsung mentransfer uang tersebut.

Namun setelah pembayaran pertama, uang pinjaman Rp20 juta yang dijanjikan tak kunjung cair.

Pi’i kemudian kembali diminta dana tambahan Rp1,9 juta dengan alas an untuk biaya tanda tangan digital dengan iming-iming pencairan cepat.

Baca Juga: Kasus Pencemaran Nama Baik Tokoh NU Banten, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

"Mereka bercakap manis yang ujung-ujungnya minta dana tambahan sebesar Rp1,9 juta. Alasannya biaya tanda tangan digital dengan iming-iming proses cepat pencairan," ungkapnya.

Saat itu Pi’i baru menyadari kalau dirinya telah menjadi korban penipuan. Kini ia berharap pihak kepolisian dan NU segera bertindak.

"Ini penipu menjual agama bawa-bawa nama NU dan merusak citra NU. Saya berharap harus segera diringkus sindikat-sindikat penipuan semacam ini. Jangan sampai ada korban yang lebih banyak lagi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI