Bungkam Suara dari Mimbar: 5 Fakta Mufti Yerusalem Dilarang 6 Bulan ke Al-Aqsa Usai Kritik Israel

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 23:24 WIB
Bungkam Suara dari Mimbar: 5 Fakta Mufti Yerusalem Dilarang 6 Bulan ke Al-Aqsa Usai Kritik Israel
Mufti besar Yerusalem Syekh Muhammad Hussein dilarang masuk Al-Aqsa selama 6 bulan oleh Israel. [quds press]

Suara.com - Ketegangan di salah satu situs paling suci di dunia, kompleks Masjid Al-Aqsa, kembali memanas. Otoritas Israel menjatuhkan sanksi berat kepada figur ulama paling senior di Palestina, Mufti Besar Yerusalem, Syekh Muhammad Hussein, dengan melarangnya memasuki tempat ibadah tersebut.

Insiden ini bukan hanya sekadar pembatasan akses, melainkan sebuah eskalasi dari konflik yang telah merenggut puluhan ribu nyawa. Berikut adalah 5 fakta penting di balik larangan yang memicu kecaman luas ini dikutip dari ANTARA.

1. Dilarang Masuk Al-Aqsa Selama 6 Bulan

Otoritas Israel secara resmi melarang Syekh Muhammad Hussein, mufti besar Yerusalem dan Palestina, untuk memasuki Masjid Al-Aqsa selama enam bulan.

Larangan keras ini dikeluarkan pada hari Rabu, setelah sebelumnya sang mufti dikenai larangan serupa yang lebih singkat, yaitu selama delapan hari. Ini merupakan eskalasi hukuman yang signifikan terhadap seorang pemimpin spiritual tertinggi.

2. Pemicunya Khotbah Jumat: Kritik Keras Soal Kelaparan di Gaza

Akar dari semua ini adalah khotbah Jumat yang disampaikan Syekh Hussein pada 25 Juli 2025. Di hadapan para jamaah, ia dengan tegas mengecam apa yang disebutnya sebagai “kebijakan kelaparan” yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Sesaat setelah menyampaikan kritik pedas tersebut, ia langsung menjadi target aparat keamanan.

3. Penangkapan Brutal Usai Khotbah

Baca Juga: 6 Fakta Heboh Eks Tentara Israel Diduga Kelola Vila Mewah di Bali, Ini Modusnya Masuk Indonesia

Penangkapan tidak dilakukan dengan cara biasa. Menurut keterangan resmi dari Departemen Wakaf Islam, pasukan pendudukan Israel menangkap Syekh Hussein tepat setelah beliau menyampaikan khotbah Jumat.

Sumber lokal bahkan menyebutkan, pasukan khusus Israel secara brutal menerobos masuk ruang pengatur suara di Masjid Al-Aqsa dan menyeret Syekh Hussein. Tak berhenti di situ, mereka juga menggerebek ruang Kepala Pengamanan dan Direktur Masjid Al-Aqsha.

4. Akses Jamaah Lain Dibatasi, Ribuan Dihadang

Insiden ini tidak hanya menimpa sang mufti. Pada saat yang bersamaan, pasukan pendudukan Israel memperketat akses menuju kompleks Al-Aqsa secara masif.

Mereka secara aktif menghalangi para pemuda dan jamaah dari berbagai wilayah yang hendak menunaikan salat Jumat.

Dilaporkan ribuan warga Palestina dari Tepi Barat kembali dihadang untuk memasuki Yerusalem, sebuah pembatasan yang rutin mereka alami setiap pekannya.

5. Konflik di Situs Suci dan Status Yerusalem

Peristiwa ini adalah cerminan dari konflik yang lebih dalam. Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam. Namun, bagi kaum Yahudi, area tersebut adalah Temple Mount, lokasi dua kuil suci mereka di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, lokasi Al-Aqsa, selama Perang Arab-Israel tahun 1967 dan kemudian mencaplok seluruh wilayah kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang hingga kini tidak diakui oleh komunitas internasional.

Konflik ini terus membara dengan korban jiwa yang sangat tinggi, di mana tentara Israel telah membunuh lebih dari 61.000 orang di Gaza sejak Oktober 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI