Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 12:08 WIB
Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli
Eks Menteri Pariwisata Sandiaga Uno bahas soal fenomena 'Rojali'. [Istimewa]

Suara.com - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut membahas fenomena 'Rojali' atau rombongan jarang beli. Rojali sendiri merujuk pada orang yang datang ke mal, tapi tidak berbelanja.

Dia membandingkan perbedaan istilah Rojali pada masa dirinya menjadi bagian pemerintahan. Rojali di zamannya, berarti rombongan jadi beli, bukan rombongan jarang beli.

Hal itu disampaikan Sandiaga lewat video yang diunggahnya ke akun Instagram miliknya dengan nama pengguna @sandiuno.

"Padahal waktu saya di pemerintahan 'Rojali' itu artinya rombongan jadi beli," kata Sandiaga dikutip Suara.com, Jumat (8/8/2025).

"Kalau dulu ada yang menyebut rombongan yang hanya nanya atau rohali, rombongan yang hanya lihat-lihat. Saya dulu menciptakan 'Rojali,' rombongan yang jadi beli. Dan 'Rogana, rombongan yang enggak pake nawar-nawar," Sandiaga menambahkan.

Dia pun mendorong agar pemerintah turun tangan mengatasi fenomena tersebut. Salah satunya dengan menggelar acara-acara kreatif yang dapat menarik pengunjung berdatangan ke pusat-pusat perbelanjaan.

"Kita harus balikan dengan kegiatan-kegiatan yang inovatif mungkin itu bisa musik, ekonomi kreatif lainnya, bisa juga promo, film, animasi sehingga daya beli bisa terdongkrak," kata Sandiaga.

Menurutnya pemerintah harus jeli melihat daya beli masyarakat yang turun.

"Membalikkan keadaannya, bekerja sama dengan sektor swasta untuk mendorong kegiatan berbelanja. terutama untuk kelas menengah ke atas," kata Sandiaga.

Baca Juga: Istana Bicara Fenomena Rojali dan Rohana, Akui Pertumbuhan Ekonomi Nasional Bukan Gambaran Utuh

"Karena dengan kelas menengah ke atas berbelanja maka akan mengangkat ekonomi, yang juga di level pertumbuhan yang meliputi seluruh ekonomi nasional," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI