Suara.com - Sebuah ironi yang menyakitkan menimpa Ustad Das'ad Latif, pendakwah kondang asal Makassar, ketika niat tulusnya untuk membangun masjid justru terhalang oleh kebijakan negara.
Peristiwa ini bermula dari sebuah rencana sederhana. ustad Das'ad Latif hendak mencairkan dana yang ia kumpulkan di sebuah bank pemerintah untuk membayar kebutuhan material masjid, seperti besi dan semen.
Namun, langkahnya terhenti di depan meja teller. Rekeningnya, yang menjadi harapan bagi pembangunan masjid, ternyata telah dibekukan.
“Setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” ungkap Ustad Das'ad Latif dalam sebuah video yang menyebar cepat di media sosial.
Kebingungannya segera berubah menjadi kritik tajam yang menyentil logika pemerintah.
“Setahu saya, selalu diiklankan oleh negara, 'Ayo menabung, ayo menabung'. Menabunglah saya. Tapi kenapa diblokir?”
Pertanyaan retorisnya menggugat esensi dari menabung itu sendiri. Baginya, dan bagi jutaan masyarakat lainnya, menabung berarti menyimpan uang untuk tujuan jangka panjang.

Secara alamiah berarti rekening tersebut tidak akan disentuh setiap hari.
“Namanya menabung, ya kita simpanlah. Kenapa setelah saya simpan malah diblokir?” ujarnya, menyoroti absurditas kebijakan tersebut.
Baca Juga: Profil Satori, DPR Fraksi Nasdem yang Diduga Terlibat Korupsi Dana Sosial
Ustad Das'ad Latif memahami bahwa niat di balik pemblokiran oleh PPATK ini kemungkinan baik, yakni untuk mencegah transaksi mencurigakan atau pendanaan ilegal.
Namun, ia mengecam keras cara eksekusinya. “Saya tahu niat pemblokiran rekening ini baik, tapi caranya yang tidak elegan,” tegasnya.
Kritiknya semakin dalam saat ia mempertanyakan relevansi para teknokrat dan pengelola keuangan negara yang merumuskan kebijakan tersebut.
“Apa gunanya kalian yang sekolah tinggi-tinggi ke luar negeri, digaji negara... lalu kebijakan ini justru melahirkan keresahan dan menyusahkan masyarakat?” tanyanya.
Ia menegaskan bahwa falsafah utama sebuah negara adalah melayani rakyatnya, bukan sebaliknya.
![Ustad Das'ad Latif / [Foto Instagram Ustad Das'ad Latif]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/15/32433-ustad-dasad-latif.jpg)
Ketika seorang warga negara yang patuh, yang menyimpan uangnya di bank pemerintah untuk tujuan mulia, justru dipersulit, maka ada yang salah secara fundamental.