Anggota DPR Minta Reformasi Budaya di TNI: Benahi Hubungan Prajurit Senior-Junior

Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:04 WIB
Anggota DPR Minta Reformasi Budaya di TNI: Benahi Hubungan Prajurit Senior-Junior
Ilustrasi TNI. [Ist]

Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengingatkan pentingnya reformasi budaya di tubuh TNI, khususnya dalam hubungan antara prajurit senior dan junior.

Reformasi budaya di TNI tersebut menjadi sorotan, menyusul kasus kematian Prada Lucky Namo (23) yang diduga dianiaya empat orang prajurit senior.

Hasanuddin mendorong TNI untuk menyusun pedoman yang jelas agar kegiatan pembinaan tidak disalahgunakan sebagai ajang kekerasan.

“Hubungan senior-junior perlu dibenahi. Pembinaan, arahan, dan teguran adalah hal yang wajar. Tapi ketika kekerasan masuk, itu sudah ranah pidana. Ini harus menjadi kesadaran bersama di tubuh TNI,” kata Hasanuddin melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/8/2025).

Hasanuddin menyoroti praktik acara tradisi satuan yang kerap menjadi celah terjadinya kekerasan. Ia menilai, kegiatan tradisi tetap boleh dilaksanakan asalkan dengan aturan dan pengawasan ketat dari para komandan satuan.

“Acara tradisi boleh, tapi harus dibuat sehat dan aman. Kalau lari atau latihan fisik, tentu ada batas dan ketentuan yang jelas. Jangan sampai kegiatan ini malah memakan korban," kata Hasanuddin

"Dan pengawasan dari para komandan menjadi kunci,” sambungnya.

Hukum Berat Pelaku

Sebelumnya, Hasanuddin menilai proses hukum kasus kematian Prada Lucky Namo (23) yang diduga dianiaya empat orang prajurit senior dilakukan secara serius dan transparan.

Hasanuddin meminta pelaku dijatuhi sanksi maksimal, termasuk pemecatan sebagai prajurit TNI.

"Pengadilan militer harus memproses kasus ini dengan serius, transparan, dan menjatuhkan hukuman yang setimpal,” kata Hasanuddin.

Hasanuddin ini menilai kasus kematian Prada Lucky bukan sekadar insiden. Mengingat keterlibatan lebih dari satu orang yang mengindikasikan adanya unsur pengeroyokan.

“Kalau sampai empat orang terlibat, ini bukan sekadar insiden, tapi pengeroyokan. Korban pun tidak melawan karena merasa sebagai junior," kata Hasanuddin.

Hasanuddin meminta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku di lingkungan TNI.

“Tindakan kekerasan oleh para senior terhadap junior seperti ini sudah jelas melanggar hukum dan nilai-nilai keprajuritan. Apalagi sampai menyebabkan korban jiwa. Para pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” kata Hasanuddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI