Suara.com - Baru-baru ini, jagat media sosial dihebohkan video viral yang menampilkan seorang pelatih paus orca bernama Jessica Radcliffe tewas mengenaskan akibat serangan hewan asuhannya.
Narasi yang dibangun begitu kuat, menyentuh emosi, dan disajikan dengan visual yang tampak nyata.
Banyak masyarakat Indonesia yang percaya dan turut menyebarkannya.
Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, kabar tersebut terbukti hoaks. Sosok Jessica Radcliffe tidak pernah ada. Video yang beredar merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
Kisah palsu ini sengaja dirangkai agar terasa otentik, meminjam elemen dari tragedi nyata yang menimpa pelatih orca seperti Dawn Brancheau pada 2010 dan Alexis Martínez pada 2009.
Pola semacam ini memanfaatkan emosi dan mencampurkan sedikit fakta dengan kebohongan besar adalah formula ampuh bagi penyebar hoaks. Fenomena ini bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia.
Jauh sebelum AI mampu merekayasa video, kita pernah dihadapkan pada situasi serupa yang jauh lebih menyakitkan, yakni hoaks seputar rekaman black box Lion Air JT 610.
Mundur ke akhir Oktober 2018, Indonesia sedang berduka. Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018.
Di tengah kesedihan mendalam yang dirasakan keluarga korban dan seluruh bangsa, muncul sebuah video yang diklaim sebagai rekaman audio dari black box pesawat nahas tersebut.
Baca Juga: Siapa Penyebar Pertama Video Viral Jessica Radcliffe Pelatih Lumba-Lumba Dimangsa Paus?
Video itu menyebar cepat melalui aplikasi pesan dan media sosial, menampilkan suara-suara teriakan panik yang diiringi takbir, seolah menggambarkan detik-detik terakhir para penumpang dan kru.
Banyak yang percaya. Emosi publik yang sedang rapuh menjadi sasaran empuk.
Kabar tersebut menambah luka di atas duka, sebuah tindakan keji yang tidak memiliki rasa kemanusiaan dari oknum yang menyebarkannya.
Namun, informasi tersebut sepenuhnya bohong. Pihak berwenang, termasuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dengan cepat membantah klaim tersebut.
Faktanya, video yang diberitakan oleh oknum tersebut bukanlah rekaman dari black box pesawat Lion Air JT 610. Namun hanya video mengenai tanggapan seseorang tentang video detik-detik kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Kebenaran baru terungkap sebulan kemudian. Pada tanggal 1 November 2018, tim SAR gabungan TNI AL yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono berhasil menemukan salah satu bagian black box (Flight Data Recorder) pada kedalaman 30 meter.
Penemuan ini mematahkan hoaks yang telah menyebar luas dan menyakiti perasaan keluarga korban.