Respons tersebut menunjukkan bahwa harga yang dipatok dianggap sangat tidak wajar dan di luar nalar, sekalipun ia telah memborong seluruh dagangan.
Video tersebut, yang tidak menampilkan akhir dari penyelesaian transaksi, sontak memantik reaksi keras dari warganet.
Banyak yang mengecam tindakan penjual tersebut dan menilainya sebagai praktik "getok harga" atau aji mumpung.
Warganet berpendapat bahwa tindakan semacam ini dapat mencoreng citra pariwisata Indonesia di mata dunia, merusak reputasi pedagang lokal yang jujur.
Sebagian lainnya berspekulasi bahwa video tersebut kemungkinan adalah konten yang telah diatur (settingan) untuk menaikkan popularitas.
Terlepas dari kebenarannya, insiden ini telah membuka diskusi luas tentang pentingnya menjaga etika dan kejujuran dalam berdagang, khususnya saat berinteraksi dengan wisatawan yang berkunjung ke Tanah Air.