Swiss Lirik Turis Kaya di Asean, Indonesia Masuk Daftar?

Senin, 03 Maret 2025 | 10:44 WIB
Swiss Lirik Turis Kaya di Asean, Indonesia Masuk Daftar?
Ilustrasi orang kaya (Pixabay/Engin_Akyurt)

Suara.com - Swiss nampaknya membuat strategi baru untuk meningkatkan devisa negaranya. Apalagi, dunia saat ini sedang dalam kondisi yang bergejolak.

Salah satunya perubahan iklim, dan ketakutan akan resesi ekonomi bisa terjadi pada setiap negara. Namun, bagi sebagian orang, keadaan itu tidak berpengaruh pada orang kaya.

Meskipun terjadi kekacauan global, jumlah miliarder di dunia terus bertambah dan kekayaan pribadi masing-masing dari mereka juga meningkat.

Meningkatnya tren untuk pengalaman kemewahan tertinggi adalah petunjuk tentang apa yang dilakukan orang-orang yang sangat kaya dengan uang mereka. Khususnya bagi industri pariwisata, ini adalah sebuah peluang.

Di Swiss, yang telah lama dikenal sebagai negara yang mewah, jumlah hotel bintang lima meningkat lebih cepat daripada kategori lainnya mengincar orang kaya di dunia untuk berlibur. Apalagi, Swiss berbebenah serta merenovasi tenmpat wisatanya baik hotel maupu lainnya.

Salah satunya menawarkan  spa mewah, restoran gourmet, dan suite desainer dengan pemandangan pegunungan Alpen yang indah. Beberapa menawarkan "pelayan ski" untuk mengantar tamu ke dan dari lereng, membawa ski, dan bahkan membantu mengenakan sepatu bot mereka.

Hal itu dilakukan untuk menarik orang kaya di seluruh dunia untuk berlibur di negaranya. Untuk itu, Swiss menargatkan beberapa negara untuk menjadi pasar utama dalam memboyong turis kaya tersebut. Dilansir dari BBC, salah satunya adalah Amerika Serikat, Chinga, serta Asia Tenggara.

Para pengusaha perhotelan Swiss mengatakan, tamu Amerika khususnya mengharapkan layanan bintang lima penuh, termasuk layanan kamar 24 jam, sehingga mereka dapat memesan makanan di tengah malam.

Sementara itu, Tiongkok dan India adalah negara berkembang, di mana kelompok pertama yang bepergian dari kedua negara tersebut termasuk yang terkaya.

Baca Juga: 500 Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Hartanya Rp 1.754 Triliun Imbas Deepseek

Berdasarkan data dari pemerintah Swiss , abhwa orang kaya yang datang menginap di hotel bintang lima mencapai sekitar 8%. Tamu di sana menyumbang setidaknya 25% dari total pendapatan Swiss dari pariwisata.

"Signifikansi ekonomi yang tinggi membenarkan komitmen terhadap tamu-tamu mewah," kata Markus Berger dari Switzerland Tourism.

Monika Bandi, yang memimpin Unit Penelitian Pariwisata di Pusat Pengembangan Regional Universitas Bern, melihat upaya Swiss untuk menarik tamu kelas atas sebagai tindakan penyeimbangan yang baik. Ini tentang "kuantitas versus kualitas", tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI