Suara.com - Demonstrasi ribuan warga di kawasan Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025), berujung ricuh. Sejumlah polisi terluka hingga mobil petugas pun ikut dibakar massa.
Mereka datang membawa kemarahan atas kenaikan tarif PBB-P2 yang mencapai 250 persen untuk sejumlah objek pajak. Kenaikan pajak itu diinisiasi Bupati Pati.
Tekanan terhadap Bupati Pati Sudewo pun semakin besar, hingga publik mulai bertanya-tanya: jika ia mundur, siapa yang akan menggantikan?
Jawabannya adalah Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, jika bupati berhenti sebelum masa jabatan berakhir, wakil bupati otomatis naik menjadi bupati definitif. Chandra, yang dilantik bersama Sudewo oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025, berpotensi memimpin hingga 2030 jika skenario itu terjadi.
Meski gelombang protes membesar, Sudewo bersikukuh tidak akan melepas jabatannya.
“Saya terpilih ini konstitusional, terpilih secara demokratis. Enggak ada kecurangan apa pun. Kok mau digulingkan oleh segelintir orang.”
Namun, ucapan Sudewo sebelumnya yang menantang warga untuk berunjuk rasa dengan jumlah puluhan ribu, memicu bara amarah yang sulit dipadamkan. Walau klarifikasi dan permintaan maaf sudah disampaikan, pernyataan itu sudah terlanjur membekas.
Sosok Risma Ardhi Chandra
Nama Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, menjadi sorotan publik setelah memenangkan Pilkada 2024 bersama Sudewo. Sosok yang kini mendampingi Bupati Pati itu memiliki rekam jejak panjang di dunia usaha sebelum terjun ke politik.
Risma Ardhi Chandra lahir di Semarang, Jawa Tengah, 11 Mei 1976. Ia menempuh pendidikan menengah di SMK Negeri 1 Pati, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (UNIKA) jurusan Teknik Elektro. Sebelum duduk di kursi Wakil Bupati Pati, Chandra bekerja sebagai rekanan PLN di bagian IT PLN Pati selama empat tahun.
Keputusan mundur dari PLN membawanya mendirikan PT Indo Pratama Network, perusahaan IT yang fokus pada layanan payment gateway. Usahanya berkembang pesat, membuka cabang di Pati, Semarang, dan Jakarta.
Tidak berhenti di bidang teknologi, Chandra merambah sektor perikanan dengan mendirikan CV Dua Putra yang kemudian berubah menjadi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk pada 2015.
Perusahaan ini meraih kesuksesan hingga mendapatkan apresiasi langsung dari Presiden Joko Widodo kala itu. Chandra juga sempat menjadi join partner bisnis batu bara di Jakarta.
Pengalaman panjang di dunia bisnis membuat Chandra tertarik pada dunia politik. Ia resmi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 23 Agustus 2024.
Pada Pilkada 2024, ia dipilih Sudewo sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pati. Pasangan ini menang telak dengan perolehan 419.684 suara atau 53,53 persen dari total suara sah sebanyak 783.948 suara.
Sudewo dan Chandra dilantik Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, pada 20 Februari 2025 untuk memimpin Kabupaten Pati periode 2025–2030. Keduanya diamanahi untuk memajukan Bumi Mina Tani selama lima tahun ke depan.
Sesuai aturan, jika Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri sebelum masa jabatan berakhir, Wakil Bupati Pati akan otomatis menggantikannya sebagai bupati definitif. Artinya, Chandra akan memegang kendali pemerintahan Kabupaten Pati dan melanjutkan program-program yang telah direncanakan bersama Sudewo.