Nikahi Pria Berkedok Wanita Bercadar: Kisah Cinta Buta Berujung Penipuan Rp28 Juta!

Kamis, 14 Agustus 2025 | 20:52 WIB
Nikahi Pria Berkedok Wanita Bercadar: Kisah Cinta Buta Berujung Penipuan Rp28 Juta!
Pelaku penipuan S digiring warga dan polisi karena menggunakan cadar dan pakaian panjang untuk menipu korban yang berniat untuk menikahinya. (Instagram)

Motif Utama: Murni Kriminal, Bukan Hasrat Tersembunyi

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apa motivasi S? Apakah ada unsur fetishisme, hasrat terpendam untuk berada di lingkungan wanita, atau murni kejahatan? Berdasarkan pengakuannya, jawabannya sangat jelas: ekonomi.

"Saya hanya memanfaatkan saja. Dia yang ajak kenalan dan dia yang ajak menikah," kata S dengan gamblang.

Pengakuan ini, ditambah dengan fakta bahwa ia telah menerima uang sebesar Rp28 juta lebih dari korban, mengarahkan penyelidikan pada satu kesimpulan: ini adalah tindak pidana penipuan dan pemerasan yang terencana.

Tidak ada indikasi bahwa S ingin "memuaskan nafsu" dengan berada di kerumunan wanita; ia hanya ingin memuaskan kantongnya dengan memanfaatkan kelengahan dan ketulusan korban.

Kasus ini menyoroti bagaimana penipu modern tidak lagi hanya mengandalkan surel dari 'pangeran Nigeria' tetapi telah berevolusi menggunakan rekayasa sosial yang kompleks.

Termasuk mengeksploitasi perasaan cinta dan kepercayaan agama.

Fenomena Penyamaran Berkedok Agama: Celah Keamanan yang Meresahkan

Kasus S di Pinrang, sayangnya, bukan anomali.

Baca Juga: Joko Anwar Minta KDM Diseret ke Pengadilan, Klarifikasi Maula Akbar-Putri Karlina Ramai Pembelaan

Ia adalah bagian dari tren yang lebih luas di mana pria menggunakan atribut busana muslimah untuk melakukan berbagai tindakan tercela.

Motifnya beragam, mulai dari yang konyol hingga yang sangat berbahaya:

Kriminal Murni: Seperti kasus S, penyamaran digunakan untuk mencuri di area khusus wanita (masjid, toilet, mal) atau melakukan penipuan. Cadar dan jilbab memberikan anonimitas sempurna.

Fetish atau Hasrat Seksual: Ada kasus di mana pria menyamar untuk bisa masuk ke ruang pribadi wanita, seperti toilet atau asrama, didorong oleh kelainan seksual atau voyeurisme.

Mencari Sensasi/Konten: Belum lama ini, jagat maya juga dihebohkan oleh ulah seorang influencer pria yang kerap berdandan seperti wanita.

Ia menyusup ke acara kajian khusus muslimah, merekam suasana, dan mengunggahnya sebagai konten.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI