Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru

Jum'at, 15 Agustus 2025 | 15:43 WIB
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
Presiden Prabowo Subianto sampaikan keprihatinannya terkait pertumbuhan ekonomi 5 persen namun masih ditemukan anak kelaparan hingga warga tak punya rumah layak huni. (tangkap layar)

Suara.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto keheranan dengan kondisi paradoks Indonesia jelang HUT ke-80 yang akan dirayakan pada 17 Agustus 2025 mendatang.

Menurutnya, selama tujuh tahun perekonomian Indonesia yang selalu tumbuh 5 persen, namun masih ada anak-anak yang kelaparan sampai nelayan sulit menjual hasil panennya.  

"Terjadilah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen selama 7 tahun terakhir tidak tercermin dalam kondisi nyata rakyat Indonesia. Masih terlalu banyak anak-anak yang kelaparan, petani dan nelayan yang kesulitan menjual hasil panennya rakyat yang belum memiliki rumah layak huni," katanya dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jumat (15/8/2025).

Lebih lanjut, ia menyuarakan keprihatinannya terhadap sektor sumber daya manusia dan layanan publik yang esensial. 

Kondisi para pendidik dan aksesibilitas fasilitas kesehatan menjadi dua dari beberapa isu krusial yang digarisbawahinya.

"Lalu guru yang belum dihargai serta keluarga yang tak sanggup berobat karena biaya atau karena tidak ada fasilitas kesehatan di daerahnya," katanya.

Sebagai respons, Prabowo menyatakan bahwa pemerintahannya secara aktif menjalankan amanat konstitusi untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Ia juga memaparkan resiliensi ekonomi nasional di tengah gejolak global, termasuk perang dagang, yang justru menjadi momentum untuk penguatan fondasi ekonomi dalam negeri.

"Di tengah konflik politik, konflik ekonomi secara global. Perang dagang, perang tarif, ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh di atas 5 persen tumbuh dalam 5,12 persen dan para pakar yakin bawa ini akan semakin meningkat di saat-saat yang akan mendatang," katanya.

Baca Juga: Tinggalkan Gaya Jokowi, Prabowo Pilih Pakai Jas di Sidang MPR, Mensesneg: Baju Adat Nanti

Sebagai bukti konkret dari strategi pemerintah, Prabowo memaparkan data realisasi investasi yang menunjukkan tren peningkatan signifikan. 

Pada semester pertama tahun berjalan, angka investasi telah meroket hingga mencapai Rp942 triliun.

"Di tengah dunia penuh gonjang-ganjing realisasi investasi kita semester pertama 2025 telah mencapai 942 triliun naik 13,6% dari tahun lalu," katanya.

Menurutnya, lonjakan investasi ini merupakan fondasi strategis untuk membuka lapangan kerja secara masif, yang menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam mendorong kemajuan ekonomi yang lebih inklusif.

"Telah mencapai target APBN 2025 sebelum tahun 2025 berakhir, dan berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia satu juta 200 ribu orang. hari ini, Alhamdulillah saya dapat melaporkan bahwa kita telah mencapai berbagai kemajuan-kemajuan yang cukup berarti," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI