Banyak yang Geram, Unggahan Pencuri Ubi di Deli Serdang Dibakar ASN Dilihat 1,7 Juta Kali

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:31 WIB
Banyak yang Geram, Unggahan Pencuri Ubi di Deli Serdang Dibakar ASN Dilihat 1,7 Juta Kali
Ilustrasi pencurian. (Pixabay/mohamed_hassan)

Suara.com - Nasib nahas menimpa seorang remaja berusia 19 tahun di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Niatnya untuk meminta maaf setelah kepergok mencuri ubi, berujung dengan dirinya yang dianiaya dan dibakar.

Peristiwa tak manusiawi ini terjadi di Kecamatan Percut Sei Tuan pada 6 Agustus 2025 lalu.

Hal yang lebih mengejutkan, pelaku penganiayaan diduga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Deli Serdang dan seorang anggota polisi.

Kronologi kejadian ini diungkap oleh Jepri Santoso, teman korban yang juga berada di lokasi saat insiden terjadi.

Menurutnya, semua berawal ketika ia dan korban ketahuan mengambil dua karung ubi dari sebuah ladang.

Menyadari kesalahan mereka, keduanya berniat baik untuk menemui pemilik ladang dan meminta maaf pada sore harinya.

Mereka bahkan sempat dijanjikan tidak akan dianiaya jika datang untuk berdamai.

"Setengah harinya kami dipanggil untuk minta maaf," ujar Jepri Santoso, dikutip dari TV One pada Sabtu, 16 Agustus 2025.

Baca Juga: Polda Sumut Bantah Oknum Brimob Bakar Pencuri Ubi, Sebut Hanya Menempeleng

Namun, janji tersebut hanyalah isapan jempol belaka. Bukannya pengampunan, kedua remaja itu malah dianiaya secara keji hingga salah satunya mengalami luka bakar.

"Bahwasannya kami tidak mau dipukulin. 'Kalau mau minta maaf, kami terima', katanya. Sampai sana kami dipukulin," tutur Jepri.

Kasus ini kemudian menarik perhatian Kepala Dusun setempat, Arianto, yang segera turun tangan untuk menengahi. Di hadapannya, sempat tercapai kesepakatan damai antara pihak korban dan pelaku.

Salah satu poin penting dalam kesepakatan itu adalah para pelaku berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban hingga sembuh total.

"Ada pernyataan dari bapak yang bakar tadi, bahwasannya pengobatan itu akan dibiayai oleh si pelaku pembakaran tadi," jelas Arianto.

Sayangnya, kesepakatan damai itu kembali diingkari. Korban yang baru dirawat selama satu hari dan masih dalam kondisi penuh luka, dipaksa untuk pulang oleh para pelaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI