Suara.com - Kantor Imigrasi Denpasar, Bali, memastikan seorang investor asing di Pulau Dewata bukan warga negara asing (WNA) asal Israel, melainkan WNA asal Jerman.
"Dari hasil penelusuran kami, ternyata WNA itu adalah warga negara Jerman yang masuk ke Indonesia sebagai investor dan bukan warga negara Israel," kata Kepala Kantor Imigrasi Denpasar R Haryo Sakti saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu (16/8/2025).
Ia menjelaskan WNA tersebut bukan pula anggota tentara Israel, melainkan pernah mengikuti wajib militer di Israel.
Pihaknya telah melakukan penelusuran bahwa WNA Jerman itu pernah tinggal di Israel untuk menempuh pendidikan dan mengikuti wajib militer di negara tersebut.
Ada pun foto-foto yang beredar di media sosial adalah foto saat WNA itu mengikuti wajib militer saat tinggal di negara yang dipimpin Benyamin Netanyahu itu.
Sementara itu, dari sisi keabsahan dokumen keimigrasian, lanjut dia, juga tidak ditemukan indikasi pelanggaran keimigrasian terhadap warga negara asing tersebut.
"Yang bersangkutan masuk ke wilayah Indonesia dengan paspor Jerman sebagai investor. Kami harus hati-hati jangan sampai informasi yang berkembang di media sosial salah disikapi oleh aparat penegak hukum," ucapnya.
Ia berharap hasil penelusuran itu dapat memberikan pencerahan terkait isu yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, viral di media sosial dua orang WNA yang merupakan pasangan, satu di antaranya disebut di media sosial berinisial SG merupakan eks anggota pasukan pertahanan Israel (IDF) yang menjadi investor di Bali.
Baca Juga: Mantan WNI Bongkar 'Jebakan' Imigrasi Indonesia, Sebut Orang Asing Dipalak Rp 30 Juta
Informasi viral itu pun menyita perhatian publik termasuk disoroti Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto yang meminta bawahannya untuk melakukan penelusuran.
"Ini lagi dicek sekarang. Tim lagi di sana ya, lagi operasi," katanya di Istana Kepresidenan RI, Jakarta (6/8/2025).
Berdasarkan penelusuran beberapa pengguna media sosial, diketahui SG aktif mengelola akun Instagram @gonenvillasbali, yang sebelum ramai menjadi perbincangan publik, akun itu aktif memamerkan konten-konten promosi vila-vila mewah bergaya tropis modern, yang eksklusif.
Namun, saat berita terkait dirinya ramai dibuat, akun itu menjadi akun privat, dan tidak memiliki unggahan serta pengikut.
Pusat perhatian dalam kasus ini tertuju pada dua warga negara Israel, satu laki-laki dan satu perempuan, yang diduga merupakan mantan anggota IDF.
Nama yang paling menonjol adalah Shachar Gornen, seorang pria yang di media sosial kerap menampilkan dirinya sebagai seorang petualang dan kreator konten perjalanan. Penelusuran warganet mengaitkan Gonen dengan bisnis penyewaan vila mewah di Bali.
Dugaan utama adalah Shachar Gonen aktif mengelola bisnis properti melalui akun Instagram bernama @gonenvillasbali.
Sebelum kasus ini meledak, akun tersebut aktif mempromosikan vila-vila mewah dengan desain tropis modern yang eksklusif. Namun, setelah menjadi sorotan, jejak digital bisnis ini seakan lenyap.
Saat diperiksa, akun @gonenvillasbali telah dikunci (private), dan seluruh unggahan serta daftar pengikutnya telah dikosongkan. Hal serupa juga terjadi pada akun Instagram pribadi Gonen.
Bagaimana bisa seorang warga negara Israel, negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, masuk dan bahkan memiliki izin tinggal? Informasi yang berkembang, meskipun belum terkonfirmasi resmi, menyebutkan adanya modus penggunaan paspor dari negara lain.
Shachar Gornen diduga mendaftarkan diri sebagai warga negara Jerman saat memasuki Indonesia, sehingga ia tercatat sebagai orang Jerman oleh otoritas imigrasi.
Fakta mengejutkan lainnya adalah Gonen dikabarkan telah mengantongi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) khusus untuk investor. Visanya bahkan dilaporkan berlaku hingga Maret 2026.
Sebagai pemegang KITAS Investor, keberadaannya di Bali berada di bawah jaminan sebuah perusahaan di Indonesia. Dilaporkan, Gonen tinggal di kawasan vila populer di Pererenan, Mengwi, Kabupaten Badung.(ANTARA)