Suara.com - Calon Ketua Umum Ikatan Alumni (ILUNI) Universitas Indonesia, Boni Hargens menggelar perlombaan catur 'FUN Chess FISIP UI Bersaudara' bertepatan dengan Hari Raya Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Aryaduta Hotel, Semanggi Jakarta, pada Minggu (17/8/2025).
Menurut Boni, selain mengasah strategi, perlombaan catur ini dilakukan untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan antara alumni FISIP sebagaimana tema HUT RI ke-8 'Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju'.
"Ini sebetulnya kan merawat persaudaraan di kalangan alumni FISIP UI yang menjadi rumah kamilah. Selama ini kita semua tercecer kemana-mana karena pekerjaan dan segala macam. Momen Pemilihan Ketua Umum ILUNI ini kami jadikan kesempatan untuk kita bersilaturahmi," ujar Boni Hargens dalam kesempatan tersebut.
Boni menjelaskan, filosofis terdalam permainan catur. Catur bukan masalah strategi semata, tetapi juga keterikatan dan kerjasama.
"Pasalnya, langkah lawan sangat tergantung pada langkah kita, begitu juga sebaliknya. Selain itu, setiap bidak memiliki perannya masing-masing, karena itu perlu adanya kerjasama dan saling ketergantungan satu sama lain," katanya.
"Catur itu kan bukan hanya soal strategi, tapi juga soal keterikatan. Langkah lawan mempengaruhi langkah kita, langkah kita mempengaruhi langkah lawan. Artinya kan ada keterikatan antara dua pemain itu, menunjukkan bahwa kita semua ini memang harus saling terikat, terikat oleh persaudaraan, oleh komitmen untuk mengedepankan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok," tambah Boni.
Pada kesempatan itu, Boni kembali menegaskan komitmennya untuk menonjolkan fungsi ILUNI UI sebagai advokasi kebijakan sehingga akan menjadikannya sebagai laboratorium gagasan.
"Jadi kita dirikan Tower Iluni, kita akan punya sentra-sentra untuk analisis kebijakan di sana, dan kita lakukan advokasi kebijakan kepada pemerintah. Jadi kalau ada kebijakan yang salah, misalnya kementerian tertentu mengeluarkan kebijakan yang membebankan rakyat, kita diagnosa, ini kebijakan salah paradigma, maka kita perlu alternatif. Kita kasih alternatifnya, hasil kajian ILUNI UI," ujar Boni.
Boni juga memastikan ILUNI UI akan mendukung dan mengkawal pernyataan spektakuler dari Presiden Prabowo Subianto untuk menindak tegas tambang-tambang ilegal dan korupsi di setiap instansi khusus BUMN.
Menurut dia, langkah Prabowo ini akan mencegah kebocoran anggaran negara dan meningkatkan pendapatan negara.
Baca Juga: Gibran Bicara Pengembangan Hilirisasi Digital, Analis Boni Hargens Beri Penilaian Begini
"Jika Pak Prabowo bicara soal pemberantasan tampang ilegal, bicara soal korupsi BUMN, bagi kami itu terobosan besar. Karena memang berkurangnya potensi pendapatan negara disebabkan oleh hilangnya potensi uang negara karena korupsi, aktivitas tampang ilegal dan sebagainya," kata dia.
"Padahal kalau pajak tambang, tambang-tambang itu yang resmi, itu dioptimalkan, pendapatan negara meningkat pajak. Kurangi tampang ilegal, perkuat tampang yang resmi, maka pajaknya kita pungut, di situlah potensi pendapatan negara besar," jelas Boni menambahkan.
Boni menilai, dengan terobosan dan keberanian Presiden Prabowo, maka pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang membebani rakyat seperti kenaikan pajak PBB hingga ratusan persen di Pati, Semarang, Jombang, Cirebon dan daerah-daerah lain.
"Nah ini pendekatan yang paling visibel dan juga tepat konteks, yaitu mengelola kembali manajemen pertambangan, menghabisi semua akar masalahnya yaitu penambangan ilegal," pungkas Boni Hargens.