Suara.com - Pada hari peringatan ulang tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, publik menyoroti absennya Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dari upacara kenegaraan di Istana Merdeka.
Diketahui, istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberi sinyal bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan itu tak akan hadir di Istana pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Hal itu lantaran Megawati akan memimpin upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, di hari yang sama.
"Ya, untuk sementara demikian (tidak menghadiri peringatan HUT RI di Istana)," ujar Prasetyo.
Prasetyo menegaskan, undangan resmi telah disampaikan hampir kepada seluruh tokoh bangsa, termasuk mantan Presiden RI, untuk hadir dalam upacara di Istana Merdeka.
![Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). [DOK. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/16/41562-megawati-soekarnoputri.jpg)
Akan tetapi, keputusan untuk hadir sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing tokoh.
"Sepenuhnya keputusan kita serahkan kepada beliau semua," katanya.
Lebih lanjut, Prasetyo Hadi mengungkapkan, pihaknya mengundang para mantan-mantan Presiden RI untuk hadir dalam upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka Jakarta pada 17 Agustus 2025.
Mulai dari, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: 35 Link Download Twibbon HUT ke-80 RI Gratis, Tanpa Edit Tinggal Masukkan Foto!
Prasetyo yang dalam hal ini berperan selaku Ketua Panitia Peringatan HUT ke-80 RI mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan undangan upacara HUT RI kepada para tokoh bangsa, salah satunya mantan Presiden dan wakil Presiden.
![Suasana Istana Kepresidenan saat HUT ke-79 RI. Selain diikuti pejabat, tamu undangan dari berbagai kalangan masyarakat juga hadir dalam agenda kenegaraan tersebut. [Suara.com/Chandra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/04/67535-suasana-istana-kepresidenan-saat-hut-ke-79-ri.jpg)
Menurut dia, kecuali Megawati, hampir semua para tokoh bangsa menyampaikan akan hadir dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI di halaman Istana Merdeka Jakarta.
"Alhamdulillah hampir seluruhnya menyampaikan bahwa insya Allah akan ikut hadir dalam acara peringatan detik-detik proklamasi nanti tanggal 17 Agustus," ucap Prasetyo.
Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo juga mengonfirmasi absennya Megawati dalam peringatan HUT RI di Istana Merdeka tersebut.
"Saya kira Ibu akan memimpin upacara di Lenteng Agung," kata Ganjar.
Sebagai informasi, fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Pada tahun lalu, Megawati juga tidak menghadiri upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Saat itu, pihak DPP PDI Perjuangan menjelaskan bahwa keputusan Megawati memimpin upacara di Lenteng Agung merupakan bentuk penghormatan terhadap permintaan kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Tahun ini, peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI akan dipusatkan di halaman Istana Merdeka dan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor B-25/M/S/TU.00.03/08/2025, Presiden RI Prabowo Subianto akan bertindak sebagai inspektur upacara dalam Detik-detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih.
Tamu undangan yang hadir mencakup sederet pimpinan lembaga negara, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Kabinet Merah Putih, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, duta besar negara sahabat, serta perwakilan masyarakat.

Peserta juga diimbau mengenakan wastra nusantara sebagai bagian dari perayaan yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
Sementara itu, meski tak semegah tahun lalu, perayaan HUT RI tahun ini juga digelar di IKN.
Adapun peringatan HUT RI di IKN bukan sekadar upacara formal, tetapi sebuah momentum yang dirangkai dengan makna mendalam, kekompakan, dan perayaan yang merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Dengan mengundang lebih dari 300 pegawai Otorita IKN, acara ini bukan hanya seremonial, tetapi juga wadah untuk menanamkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme di kalangan para pegawai
Panitia memprediksi akan ada 3.000 orang yang hadir, dan mereka juga akan membuka pintu bagi publik. Pengamanan acara melibatkan 45 personel internal ditambah dengan dukungan 80 personel dari Satgas, Polsek, dan Koramil, memastikan acara berjalan aman dan tertib.
Kontributor : Anistya Yustika