Dasco Ungkap Gebrakan Beda HUT RI di Istana Negara Setelah Prabowo Jadi Presiden

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 12:56 WIB
Dasco Ungkap Gebrakan Beda HUT RI di Istana Negara Setelah Prabowo Jadi Presiden
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (belakang berkacamata), saat upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Minggu (17/8/2025). [dokumentasi]

Suara.com - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (17/8) akhir pekan lalu, menyajikan pemandangan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Di bawah kepemimpinan baru, Presiden Prabowo Subianto, upacara kali ini tidak hanya menjadi panggung perayaan.

Lebih dari itu, juga etalase kekuatan pertahanan negara dan penanda dimulainya tradisi baru yang sarat akan pesan politik.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjadi salah satu tokoh yang menyoroti nuansa berbeda tersebut usai mengikuti jalannya upacara.

Menurutnya, perayaan tahun ini secara gamblang menonjolkan pertunjukan pertahanan.

Itu ditandai dengan atraksi terjun payung dan manuver fly pass jet tempur F-16 TNI Angkatan Udara serta tim aerobatik Jupiter.

Pemandangan ini memberikan kesan kuat akan prioritas pertahanan dalam pemerintahan saat ini.

"Ada kekuatan alutsista kita, kekompakan TNI-Polri dalam memperingati kemerdekaan, dan tadi juga ditampilkan macam-macam kesenian yang tidak biasa,” ujar Dasco, dikutip hari Senin (18/8/2025).

Pernyataan Dasco menggarisbawahi dua elemen utama yang menjadi pembeda.

Baca Juga: Skandal Anggaran Pendidikan 2026: P2G Bongkar Hampir Setengah Dana Pendidikan Dialokasikan Buat MBG

Kedua elemen tersebut adalah unjuk kekuatan militer dan kemasan seni budaya yang lebih modern.

Selain deru pesawat tempur, kesenian yang ditampilkan dinilai lebih menarik karena berhasil memadukan tren terkini yang digandrungi masyarakat.

Misalnya Tarian Pacu Jalur yang sempat viral di media sosial.

Hal ini menunjukkan upaya untuk mendekatkan perayaan kenegaraan dengan selera audiens yang lebih muda dan dinamis.

Gebrakan Protokoler: Presiden Prabowo Bacakan Teks Proklamasi

Namun, sorotan utama yang paling banyak diperbincangkan di kalangan elite politik adalah momen saat Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya membacakan teks proklamasi.

Ini merupakan sebuah gebrakan, mengingat dalam beberapa tahun terakhir, tugas sakral tersebut lazimnya diemban oleh pimpinan lembaga tinggi negara, seperti Ketua MPR atau Ketua DPR.[5]

Pada perayaan HUT ke-79 RI tahun 2024, misalnya, teks proklamasi dibacakan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

Mundur setahun sebelumnya, pada 2023, tugas itu dilaksanakan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Keputusan Presiden Prabowo untuk mengambil alih langsung pembacaan naskah proklamasi dinilai sebagai langkah simbolis yang kuat.

“Ini baru pertama kali presiden membacakan proklamasi di ulang tahun ke-80 kemerdekaan," tegas Dasco, menyoroti keunikan momen tersebut.

Langkah ini bisa diinterpretasikan sebagai upaya Presiden Prabowo untuk menegaskan posisinya sebagai kepala negara dan panglima tertinggi, yang memegang otoritas penuh dalam setiap aspek seremonial kenegaraan.

Sebagai seorang pemimpin berlatar belakang militer, tindakan ini sejalan dengan citra kepemimpinan yang tegas dan terpusat.

Secara keseluruhan, HUT ke-80 RI di Istana Merdeka tidak hanya menjadi perayaan rutin.

Ia menjadi cerminan arah baru pemerintahan, sebuah panggung yang menampilkan kekuatan pertahanan, penyesuaian budaya populer, dan penegasan otoritas kepemimpinan melalui sebuah gebrakan tradisi protokoler.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI