Viral! Benarkah Putri Solo Mirip Kim Tae-ri Ini Tolak Lamaran Soekarno Karena Prinsip?

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Viral! Benarkah Putri Solo Mirip Kim Tae-ri Ini Tolak Lamaran Soekarno Karena Prinsip?
Gusti Nurul menolak lamaran dari Presiden Soekarno

Suara.com - Dunia maya tengah dihebohkan oleh sebuah kisah dari masa lalu yang kembali menjadi perbincangan hangat.

Sosok seorang putri keraton mendadak viral setelah fotonya disandingkan dengan aktris populer Korea Selatan, Kim Tae-ri, dan memicu pertanyaan besar yakni benarkah ada seorang perempuan yang berani menolak lamaran Presiden pertama RI, Soekarno?

Jawabannya ada pada sosok Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, atau yang lebih dikenal dengan nama agung, Gusti Nurul.

Ia bukan sekadar putri keraton biasa, ia adalah "Kembang dari Mangkunegaran" yang pesona dan keteguhan hatinya menjadi legenda.

"Yassh Gusti Nurul yang wajahnya dilihat-lihat mirip Kim Taeri".

Lahir pada tahun 1921, Gusti Nurul tumbuh menjadi ikon pada zamannya.

Kecantikannya yang klasik, ditambah dengan kecerdasan dan bakat menarinya yang memukau, membuat namanya tersohor hingga ke telinga para tokoh paling berpengaruh di negeri ini.

Tak heran, Presiden Soekarno pun terpikat dan dikabarkan pernah menyampaikan niatnya untuk mempersunting Gusti Nurul.

Namun, di sinilah letak luar biasanya kisah ini.

Baca Juga: Merdeka Itu Belajar: Kisah Anak-Anak SRMP 6 Jakarta Ungkap Makna Kemerdekaan yang Sebenarnya

Di saat banyak perempuan mungkin akan merasa tersanjung dan langsung menerima pinangan menjadi Ibu Negara, Gusti Nurul justru dengan halus namun tegas menolaknya.

Bukan hanya Soekarno, tokoh besar lain seperti Sutan Sjahrir hingga Sultan Hamengkubuwono IX pun harus menerima jawaban yang sama.

Apa alasannya? Jawabannya adalah sebuah prinsip yang ia pegang teguh hingga akhir hayat: anti-poligami. Gusti Nurul tidak bersedia dimadu.

Ia mendambakan sebuah ikatan pernikahan di mana ia menjadi satu-satunya wanita di hati dan rumah tangga suaminya.

Bagi Soekarno yang pada saat itu telah beristri, syarat monogami yang diajukan Gusti Nurul tentu tidak bisa dipenuhi.

Penolakan ini bukanlah cerminan kesombongan, melainkan sebuah deklarasi kemandirian dan martabat seorang perempuan yang sangat progresif untuk eranya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI