Ragunan Buka Malam? Satwa Bisa Stres! Ini Kata Pejabat TMR

Senin, 18 Agustus 2025 | 22:00 WIB
Ragunan Buka Malam? Satwa Bisa Stres! Ini Kata Pejabat TMR
Ilustrasi Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym]

Suara.com - Pejabat Humas Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Wahyudi Bambang menanggapi soal wacana Gubernur DKI Pramono Anung yang ingin membuka Ragunan hingga malam hari.

Meski ide itu dianggapnya cukup positif, ia mengungkap ada banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang, terutama terkait kondisi satwa yang berbeda antara siang dan malam.

“Wacana itu bagus ya mas, bagus menurut kami. Tapi perlu dikaji ulang, karena banyak hal yang perlu disiapkan untuk rencana adanya Ragunan malam,” ujar Bambang kepada Suara.com, Senin (18/8/2025).

Bambang menjelaskan, satwa di Ragunan memiliki pola aktivitas berbeda.

Ada hewan yang aktif di siang hari, sementara sebagian lain justru aktif di malam hari.

Karena itu, tidak bisa satwa yang sama diperagakan sepanjang waktu.

“Satwa siang itu harus istirahat di malam hari, begitu juga sebaliknya satwa malam. Jadi harus diatur supaya mereka tidak non-stop 24 jam harus atraksi atau diperagakan di kandang peragaan,” jelasnya.

Ia khawatir jika pembukaan Ragunan pada malam hari diterapkan tanpa perencanaan matang, maka satwa yang seharusnya beristirahat akan terganggu.

“Kan ada hewan yang memang aktifnya di siang hari, ada juga satwa yang memang aktifnya di malam hari,” lanjutnya.

Baca Juga: Ragunan Malam: Usulan Gubernur Pramono Terancam Gagal? Ini Kendala Utamanya

Selain soal satwa, Bambang menyebut pihaknya tengah menyusun master plan revitalisasi Ragunan secara menyeluruh.

Rencana itu juga akan menjadi acuan untuk menyiapkan kebutuhan fasilitas jika wacana Ragunan malam jadi diterapkan.

“Tentu saja para ahli nanti akan merumuskan apa saja yang perlu dipersiapkan. Saya tidak bisa memberikan keterangan lebih detail soal infrastruktur apa saja, karena saat ini kita juga sedang mempersiapkan pembuatan master plan. Itu yang lebih penting,” ungkapnya.

Menurut Bambang, master plan tersebut mencakup beragam aspek mulai dari penataan parkir hingga jalur kendaraan operasional.

“Untuk parkir semua di luar, sudah disiapkan tempat parkir. Jadi di dalam itu memang kawasan konservasi, tidak ada kendaraan masuk kecuali kendaraan operasional khusus,” katanya.

Meski begitu, ia menegaskan rencana Ragunan malam masih sebatas konsep yang akan dituangkan dalam master plan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI