"Silakan @KPK_RI Wamenaker dihukum mati. Dia sendiri sudah setuju dari dulu," komentar akun @MurtadhaO***.
"Semoga konsisten atas ucapannya," sahut akun @Rasheed_***.
"Bagus untuk uji coba pejabat negara," kata akun @_3ang***.
Di sisi lain, selain menjadi Ketua JoMan sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Noel juga menjabat sebagai Komisiaris Utama PT Mega Eltra selama 8 bulan sejak Juni 2021.
Sebelum ditangkap KPK, Immanuel Ebenezer sempat disorot atas tanggapannya mengenai gerakan 'kabur aja dulu' yang sedang viral.
Noel sebagai Wamenaker menuai kritik karena malah mempersilakan dan berharap yang kabur tidak kembali lagi.
Pernyataan Noel dianggap tidak berempati. Sebagai Wamenaker, Noel dinilai seharusnya mampu memahami keresahan masyarakat, bukan menunjukkan ketidakpedulian.
Noel juga pernah menjadi saksi kasus tindak pidana terorisme yang meringankan hukuman Munarman.
Setelah masa jabatan Joko Widodo sebagai presiden selama dua periode selesai, Noel kemudian menjadi Ketua Relawan Prabowo Subianto Mania.
Baca Juga: Koleksi Motor Wamenaker Immanuel Ebenezer Terkena OTT KPK, Ada Yamaha NMAX di Tengah Jajaran Ducati
Perlu diketahui, Immanuel Ebenezer merupakan politisi kelahiran Riau, 22 Juli 1975 dari Partai Gerindra.
Suami Silvia Rinita Harefa tersebut menyelesaikan pendidikannya di Universitas Satya Negara Indonesia pada 2004.
Noel mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Utara di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, tetapi karena suara untuknya tak sampai 30 ribu.
Ketika menjabat sebagai Komisaris PT Mega Ultra yang merupakan bagian dari Pupuk Indonesia Group, Noel melaporkan kekayaan Rp2,9 miliar kemudian bertambah menjadi Rp4,8 miliar pada 2021.
Hanya dalam waktu tiga tahun, kekayaan Noel sebagai Wamenaker dilaporkan sebesar Rp17,6 miliar.
Kini uang, puluhan mobil, dan sepeda motor Ducati yang dimiliki Noel telah disita KPK karena dugaan kasus pemerasan pengurusan sertifikasi K3.