Suara.com - Apa yang seharusnya menjadi tugas jurnalistik rutin berubah menjadi adegan penyergapan biadab yang mengguncang publik.
Pengeroyokan terhadap delapan wartawan dan staf Humas Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) di PT Genesis Regeneration Smelting, Serang, bukanlah insiden spontan.
Ia adalah sebuah drama mencekam dengan banyak babak, mulai dari intimidasi, jebakan, kekerasan brutal, hingga perlawanan tak terduga.
Berikut adalah 8 fakta penting yang merangkum keseluruhan peristiwa kelam ini.
1. Bukan Penganiayaan Biasa, Tapi Penyergapan Terencana
Insiden ini bukan perkelahian, melainkan sebuah jebakan. Menurut kesaksian korban, setelah sidak KLHK selesai, rombongan wartawan sengaja dipancing oleh oknum Brimob untuk bertemu HRD.
Saat menolak karena curiga akan dikunci di dalam, serangan langsung dilancarkan. Teriakan "matiin..matiin" dari gerombolan ormas menjadi penanda dimulainya perburuan.
2. Akar Masalah: Pabrik Limbah Timbal yang Pernah Disegel
![Tangkapan Layar detik-detik Pukulan dan tendangan yang mendarat di tubuh wartawan serta staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jawilan [ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/21/99910-kekerasa-di-serang.jpg)
PT Genesis, lokasi kejadian, bukanlah perusahaan tanpa catatan. Menurut Ketua PWI Cilegon, pabrik peleburan timbal ini sebelumnya sudah pernah disegel oleh KLHK karena masalah limbah.
Baca Juga: Wartawan Dianiaya saat Meliput Pabrik Nakal di Banten, IJTI Minta Aparat Tegas
Kuat dugaan, perusahaan ini beroperasi kembali secara ilegal dan kekerasan terjadi untuk menutupi praktik lancung tersebut dari sorotan media.
3. Pelaku Gabungan: Sekuriti, Ormas, dan Dugaan Keterlibatan Oknum Brimob
Serangan ini diduga kuat dilakukan secara terkoordinir. Para korban bersaksi bahwa pengeroyok terdiri dari sekuriti internal pabrik, gerombolan preman/ormas yang sudah bersiaga di warung seberang, dan setidaknya seorang oknum yang mengenakan seragam Brimob.
Keterlibatan oknum aparat inilah yang membuat kasus ini menjadi sangat serius.
![Peliputan sidak lingkungan di PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Jawilan, Serang, pada Kamis (21/8/2025), berakhir menjadi adegan horor yang tak terbayangkan. [Yandi Sofyan/ SuaraBanten]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/21/43763-sidak-di-serang.jpg)
4. Ancaman Golok dan Korban Diinjak-injak
Tingkat kebrutalan para pelaku sangat mengerikan. Selain memukul dengan tangan kosong dan helm, salah seorang pelaku terekam mengacungkan sebilah golok untuk mengancam wartawan.
Korban yang paling parah adalah staf Humas KLHK dan seorang jurnalis Tribun; keduanya tak sempat kabur, dipukuli hingga tersungkur, lalu diinjak-injak tanpa ampun.
5. Aksi Heroik Tak Terduga: Deputi KLHK Baku Hantam dengan Pengeroyok
![Organisasi pers, termasuk Jurnalis Parlemen Cilegon (JPC) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cilegon [YandiSofyan/SuaraBanten]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/21/34024-aksi-jurnalis.jpg)
Di tengah kekacauan, terjadi sebuah momen dramatis. Deputi Penegakan Hukum KLHK, Rizal Irawan, yang rombongannya sudah sempat meninggalkan lokasi, kembali lagi.
Melihat seorang jurnalis disandera, ia langsung keluar dari mobil dan terlibat baku hantam dengan oknum ormas untuk membebaskan korban.
Aksi nekatnya berhasil memecah konsentrasi massa dan memberi celah bagi korban lain untuk kabur.
6. Gerak Cepat Polisi: 3 Pelaku Diciduk Kurang dari 24 Jam
![Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko [Yandi Sofyan/SuaraBanten]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/21/42875-kapolres-serang-akbp-condro-sasongko.jpg)
Menjawab tekanan publik, Satreskrim Polres Serang bergerak cepat. Pada Kamis malam, kurang dari 24 jam setelah kejadian, polisi berhasil menangkap tiga terduga pelaku.
Dua di antaranya teridentifikasi sebagai sekuriti internal PT Genesis bernama Karim dan Bangga. Polisi juga mengklaim sudah mengantongi tiga nama lain yang kini dalam pengejaran.
7. Propam Turun Tangan: Peran Oknum Brimob Jadi Sorotan Utama
Menyikapi dugaan keterlibatan aparat, Propam Polda Banten resmi turun tangan. Kabid Propam Kombes Pol Murwoti menyatakan pihaknya akan mendalami dua hal apakah oknum Brimob tersebut terlibat langsung dalam kekerasan, dan apa legalitas kehadirannya di pabrik swasta tersebut. Penyelidikan Propam menjadi pertaruhan integritas Polda Banten.
8. Satu Suara Pers Banten: Desak Kapolda Baru Sikat "Praktik Beking"
Organisasi pers seperti AJI, PWI, dan JPC serempak mengutuk insiden ini. Mereka mendesak Kapolda Banten yang baru, Brigjen Pol Hengki, untuk tidak hanya menangkap para "prajurit" di lapangan, tetapi juga membongkar dugaan adanya "praktik beking" oleh oknum aparat dan ormas yang melindungi operasi ilegal perusahaan tersebut.
Kontributor : Yandi Sofyan