Survei ISS: Kepercayaan Publik pada Prabowo Tembus 90,9%, Efek Transfer dari Jokowi?

Jum'at, 22 Agustus 2025 | 10:16 WIB
Survei ISS: Kepercayaan Publik pada Prabowo Tembus 90,9%, Efek Transfer dari Jokowi?
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden ke-7 Joko Widodo terlihat sedang santai jalan bersama. [Ist]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto kini menjadi institusi yang paling dipercaya oleh publik, melampaui lembaga sekaliber TNI.

Meski begitu, di balik angka kepercayaan yang meroket hingga 90,9 persen, ada analisis tajam yang menyebut hal tersebut karena manifestasi dari 'efek transfer' pengaruh Joko Widodo.

Hasil survei dari Indonesian Social Survey (ISS) menempatkan Presiden Prabowo Subianto sebagai institusi yang paling dipercaya publik. Tingginya angka ini diklaim tidak terlepas dari efek transfer kepercayaan dari Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

"Presiden adalah institusi yang paling dipercaya dengan tingkat kepercayaan 90,9 persen," kata Direktur Eksekutif ISS, Whinda Yustisia, di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Survei ini dilakukan oleh ISS terhadap 2.200 responden dari 38 provinsi pada periode Juli 2025.

Proses pengambilan sampel menggunakan metode multiple stage random sampling, dengan interval kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,5 persen.

Dalam riset tersebut, ISS mengukur tingkat kepercayaan terhadap 13 institusi negara.

Hasilnya, empat institusi menempati posisi teratas, yakni Presiden Prabowo memimpin dengan 90,9 persen, disusul oleh TNI dengan 89,1 persen, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebesar 81,6 persen, dan Polri yang memperoleh 70,1 persen.

Sementara itu, institusi dengan tingkat kepercayaan publik paling rendah adalah DPR-MPR, yang hanya mencatatkan angka 67,2 persen.

Baca Juga: Survei ISS: Banyak Orang Kaya Indonesia Tidak Bahagia, Kelas Menengah Paling Happy

Whinda menganalisis bahwa tingginya kepercayaan publik terhadap Presiden Prabowo merupakan representasi dari keberlanjutan pemerintahan Jokowi sebelumnya.

"Itu yang mau saya sampaikan. Itu berarti ada transferring effect dari Jokowi sebelumnya yang mana itu termanifestasi lewat Wapres (Gibran)," kata Whinda.

Ia menambahkan bahwa kehadiran Gibran sebagai Wakil Presiden memberikan keuntungan posisi awal yang sudah tinggi bagi pemerintahan baru.

"Jadi karena ada wapres ini, itu istilahnya starting poin-nya sudah tinggi. Jadi menang berapa persen, 10 persen, 15 persen, Prabowo dari awal tuh sudah dapet istilahnya itu bonus skor," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?