Kalkulasi Ilmiah di Balik Operasi
Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menekankan bahwa OMC bukanlah tindakan spekulatif, melainkan sebuah intervensi yang didasarkan pada perhitungan ilmiah yang cermat.
![Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan tim gabungan di Wilayah Jabodetabek untuk mengurangi risiko bencana. [Dok. BPBD DKI Jakarta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/22/32373-operasi-modifikasi-cuaca.jpg)
Tujuannya adalah untuk memecah konsentrasi awan hujan agar tidak menumpuk dan jatuh di wilayah yang padat penduduk atau rawan banjir.
“Operasi ini dilaksanakan untuk mengatur distribusi hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah rawan genangan dan banjir. Dengan kolaborasi lintas lembaga, kita berupaya menjaga agar aktivitas masyarakat dapat tetap berjalan normal,” jelasnya.
Analisis yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan hasil yang signifikan.
Sebelum OMC diimplementasikan, sebaran spasial curah hujan terpantau memasuki banyak wilayah daratan Jakarta.
Namun, pasca-intervensi melalui penyemaian garam, presipitasi yang seharusnya jatuh di daratan, khususnya di area pesisir, berhasil direduksi.
Hasilnya, intensitas curah hujan di daratan Jakarta menjadi lebih terkendali dan berkurang secara signifikan dibandingkan dengan prakiraan awal.
Baca Juga: Modifikasi Cuaca Tak Selalu Efektif, BMKG Ingatkan Strategi Karhutla Harus Berlapis