Viral!! Seorang Siswa di Makassar Tuai Protes Stop Razia Rambut

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 12:27 WIB
Viral!! Seorang Siswa di Makassar Tuai Protes Stop Razia Rambut
Ilustrasi potong rambut Pria. (Freepik)

Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan seorang siswa dengan penampilan potongan rambut botak di tengah menjadi viral dan memicu perbincangan warganet.

Pada unggahan akun Instagram @rumpi_gosip tersebut, menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah yang ada di Makassar.

Di dalam unggahan yang beredar, terlihat seorang siswa dengan seragam putih abu-abu dengan potongan rambut yang tidak wajar, yakni hanya menyisakan rambut di sisi kanan dan kirinya, sementara di tengah di potong habis hingga botak.

Pada unggahan tersebut juga disertai tulisan, diduga tulisan itu adalah curahan hati dari seorang siswa tersebut, dikutip Kamis (21/8/2025).

“Curhatan Anak SMA: Rambutnya Dicukur Oleh Guru, Sampai Tulis Pesan: ‘Stop Razia Rambut, Kami Juga Ingin Rambut Keren, Apakah Rambut Menganggu Pelajaran,” tulisnya pada foto tersebut.

Sontak kabar ini menjadi kontroversial dan memicu banyak komentar warganet.

Sebagian kalangan berpendapat bahwa aturan mengenai rambut adalah bagian dari penegakan disiplin dan kerapihan siswa.

Namun, tidak sedikit pula yang menganggap hukuman dengan cara mencukur secara tidak rata sebagai bentuk perundungan dan dapat menganggu psikologis seorang siswa.

Salah satunya ditulis oleh @ekky_ind***, mengungkapkan perbedaan mentalitas anak zaman sekarang dan zaman dahulu berbeda, dikutip Kamis (21/8/2025).

Baca Juga: Lebih Parah dari Pati dan Cirebon, Balikpapan Naikkan PBB hingga 3.000 Persen

“Mentalitas anak sekarang beda sama dulu,” tulisnya di kolom komentar.

Mentalitas anak zaman sekarang dengan dahulu memang berbeda.

Namun, dengan memotong rambut dengan model yang tidak wajar juga tidak bisa membuat seorang siswa itu bisa disiplin dengan peraturan sekolah yang ada.

Hal ini dirasakan @2jsna**, merasa guru memang boleh merazia muridnya. Namun, dengan hal yang wajar.

“Razia boleh, tapi jangan gitu motongnya,” ucapnya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan setempat untuk kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?