Fakta-Fakta di Balik Kasus Korupsi Wamenaker: Dari Pungli Rp81 Miliar Hingga Nasib Buruh

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 24 Agustus 2025 | 14:31 WIB
Fakta-Fakta di Balik Kasus Korupsi Wamenaker: Dari Pungli Rp81 Miliar Hingga Nasib Buruh
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dan 10 orang lainnya ditahan KPK. (Suara.com/Dea)

Suara.com - Drama tangis Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer saat memakai rompi oranye KPK memang viral.

Namun, di balik momen personal itu, ada skandal korupsi sistematis yang jauh lebih penting untuk dibongkar—sebuah praktik yang menjadikan keselamatan para pekerja sebagai ladang pemerasan.

Kasus ini bukan sekadar tentang satu pejabat yang terjerat, melainkan tentang sistem bobrok yang mengorbankan hak dan nyawa buruh.

Berikut adalah lima fakta kunci yang perlu Anda ketahui tentang 'kerajaan kecil' pungli di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

1. Biaya Sertifikat K3 'Disulap' 20 Kali Lipat, dari Rp275 Ribu Jadi Rp6 Juta

Fakta paling fundamental dari kasus ini adalah modus pemerasannya. Biaya resmi yang seharusnya dibayarkan oleh seorang pekerja atau perusahaan untuk mendapatkan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hanyalah Rp275.000.

Namun, oleh para oknum, angka ini digelembungkan secara gila-gilaan menjadi Rp6.000.000 per orang. Menurut KPK, jika pemohon menolak membayar "uang pelicin" ini, proses pengajuan sertifikat mereka akan sengaja dihambat, dipersulit, atau tidak diproses sama sekali.

Bagi para pekerja, angka Rp6 juta ini setara dengan dua kali lipat Upah Minimum Regional (UMR) mereka—sebuah beban yang sangat mencekik.

2. Bukan Proyek Kecil, Kerajaan Pungli Ini Raup Total Rp81 Miliar

Baca Juga: Bukan Sekadar Rp3 Miliar untuk Wamenaker: Membongkar Kerajaan Pungli K3 yang Menyasar Buruh

Jangan salah, ini bukan kasus suap recehan. Praktik lancung ini diduga telah beroperasi secara sistematis sejak tahun 2019.

Dalam kurun waktu tersebut, sindikat ini berhasil mengumpulkan dana haram dengan total nilai yang fantastis, yaitu mencapai Rp81 miliar.

Adapun dugaan aliran dana sebesar Rp3 miliar yang diterima Wamenaker Immanuel Ebenezer pada Desember 2024 hanyalah sebagian kecil dari total kue korupsi.

Angka ini mengindikasikan bahwa ada jaringan besar yang terlibat, mengubah divisi yang seharusnya melayani publik menjadi mesin pencetak uang ilegal.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (kedua kanan) berjalan menuju mobil tahanan usai dihadirkan sebagai tersangka saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc]
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (kedua kanan) berjalan menuju mobil tahanan usai dihadirkan sebagai tersangka saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc]

3. Korban Sebenarnya: Buruh dan Perusahaan yang Keselamatannya Diperjualbelikan

Di balik angka-angka fantastis itu, ada korban nyata: para buruh dan perusahaan, terutama skala kecil dan menengah. Mereka dihadapkan pada pilihan yang mustahil.

Membayar pungli berarti mengorbankan modal usaha yang terbatas. Tidak membayar berarti proyek terancam berhenti dan pekerja tidak memiliki perlindungan K3 yang layak.

Pada akhirnya, yang dipertaruhkan adalah nyawa. Ketika sertifikasi K3 hanya menjadi selembar kertas yang bisa dibeli tanpa proses yang benar, standar keselamatan di tempat kerja berpotensi besar diabaikan. Setiap rupiah hasil korupsi adalah pengkhianatan terhadap amanat melindungi pekerja Indonesia.

4. Ironi Sang Mantan Panglima Relawan 'Pro-Wong Cilik'

Sebelum menjabat sebagai Wamenaker, Immanuel Ebenezer dikenal sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), salah satu organ relawan paling vokal yang mengklaim berjuang untuk kepentingan 'wong cilik' atau rakyat kecil.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (kedua kanan) bersama tersangka lainnya berjalan menuju ruang konferensi pers usai terjaring OTT KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc]
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (kedua kanan) bersama tersangka lainnya berjalan menuju ruang konferensi pers usai terjaring OTT KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc]

Penetapannya sebagai tersangka dalam kasus pemerasan yang korbannya adalah kaum buruh menjadi sebuah ironi yang menyakitkan.

Ini menampar citra yang selama ini ia bangun dan menjadi pertanyaan besar tentang integritas para elite politik yang menduduki jabatan publik atas nama rakyat.

5. Gagalnya Pengawasan Internal: 'Penyakit' Lama Birokrasi

Bagaimana mungkin praktik korupsi bernilai puluhan miliar ini bisa berjalan selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi? Jawabannya terletak pada lemahnya sistem pengawasan internal di Kemnaker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?