Ironi Senayan: Tunjangan Naik di Tengah Krisis, Parlemen Pilih Rapat Kilat Hindari Demonstran

Senin, 25 Agustus 2025 | 22:14 WIB
Ironi Senayan: Tunjangan Naik di Tengah Krisis, Parlemen Pilih Rapat Kilat Hindari Demonstran
Rapat RDPI Komisi I DPR RI terkait RUU Penyiaran dipercepat untuk hindari demonstrasi di Jakarta, Senin (25/8/2025). (Instagram)

Para demonstran tidak datang untuk berbuat anarkis; mereka datang membawa keluh kesah, meminta dialog, dan menagih janji para politisi yang mereka pilih saat pemilu.

Namun, respons yang mereka terima adalah pintu tertutup, gerbang dibeton, dan keheningan dari dalam ruang ber-AC.

Ini adalah potret nyata krisis representasi, di mana parlemen yang seharusnya menjadi rumah aspirasi justru berubah menjadi benteng yang tak bisa ditembus.

Dialog yang diharapkan berganti menjadi monolog kekecewaan massa di jalanan.

Jakarta dalam Kepungan Aksi

Dampak dari kebuntuan komunikasi ini tidak hanya terasa di Senayan.

Aksi massa yang terpusat di Gedung DPR RI menjalar ke titik-titik vital lainnya di Ibu Kota.

Kawasan Sudirman-Thamrin, sekitar Istana Negara, dan Bundaran Hotel Indonesia menjadi lautan manusia. Akibatnya, Jakarta mengalami kelumpuhan total.

Arus lalu lintas di jalan-jalan protokol terhenti, memaksa perkantoran memulangkan karyawan lebih awal dan aktivitas ekonomi terganggu.

Baca Juga: Rakyat Tagih Janji Puan Maharani, Katanya Pintu DPR Dibuka saat Demo?

Aparat keamanan gabungan dikerahkan dalam jumlah besar untuk mengantisipasi potensi kericuhan, menambah suasana tegang di jantung negara.

Aksi ini menjadi pengingat bahwa ketika saluran dialog formal tersumbat oleh tembok beton dan keengganan politik, maka jalanan akan selalu menjadi alternatif bagi rakyat untuk bersuara, sekeras apa pun itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?