3. Sepeti Emas untuk Indonesia: Pengorbanan yang Terlupakan
Nyak Sandang tidak menyumbang sedikit.
Ia dan keluarganya menyerahkan sepeti emas (sebuah peti kecil berisi perhiasan emas), setara dengan belasan gram emas murni, yakni sebuah kekayaan yang luar biasa besar pada zaman itu.
Emas tersebut, bersama dengan sumbangan dari rakyat Aceh lainnya, berhasil mengumpulkan dana untuk membeli pesawat Dakota yang kemudian diberi nama RI-001 Seulawah.
Pesawat inilah yang menjadi cikal bakal maskapai Garuda Indonesia.
Namun, setelah pengorbanan luar biasa itu, namanya tenggelam dalam riuh sejarah.
Selama puluhan tahun, Nyak Sandang hidup dalam kesederhanaan, nyaris dilupakan oleh negara yang ia bantu dirikan.
4. Dari Katarak Hingga Istana: Perhatian yang Datang Terlambat
Kisah Nyak Sandang kembali mencuat ke permukaan beberapa tahun lalu saat kondisinya yang hidup dalam keterbatasan dan menderita katarak menjadi viral.
Baca Juga: Mengenal Jenis Penghargaan Bintang Mahaputera, Diberikan ke Siapa? Ini Syarat Penerimanya
Perhatian publik yang masif akhirnya "memaksa" negara untuk turun tangan. Ia sempat bertemu Presiden Joko Widodo, mendapatkan bantuan pengobatan, dan dijanjikan sebuah rumah.
Kini, di era Presiden Prabowo, pengorbanannya diakui di level tertinggi.
Penganugerahan Bintang Jasa Utama adalah pengakuan formal negara bahwa pengorbanan seorang rakyat biasa dari Aceh memiliki nilai yang setara dengan jasa para jenderal dan menteri.
Penganugerahan ini bukan hanya untuk Nyak Sandang. Ini adalah simbol penghormatan untuk seluruh rakyat Aceh dan para pahlawan tanpa nama di seluruh Indonesia yang telah memberikan segalanya tanpa pernah meminta imbalan.
Menurut Anda, masih adakah pahlawan tanpa pamrih seperti Nyak Sandang di zaman sekarang?
Dan bagaimana seharusnya negara merawat para pahlawannya yang masih hidup? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar.