Suara.com - Sebuah unggahan di Facebook dengan klaim NASA konfirmasi ledakan besar gunung aktif di Bumi pada tahun 2025, viral dan memicu kekhawatiran publik.
Akun “ESSA ALL GAME” membagikan foto dengan narasi menyesatkan itu pada Sabtu (23/4/2025).
Lantas, benarkah kabar tersebut?
Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “NASA konfirmasi ledakan di tahun 2025” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, tidak ditemukan pernyataan resmi dari NASA yang membenarkan klaim adanya ledakan gunung aktif besar di tahun 2025.
Pemeriksaan lebih lanjut di situs resmi NASA.gov menggunakan kata kunci “Volcanic eruptions in 2025” juga tidak menemukan informasi adanya ledakan besar. Namun, ditemukan sejumlah artikel mengenai citra satelit aktivitas vulkanik sepanjang 2025.
Beberapa di antaranya menampilkan kolom abu dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Indonesia, aktivitas Gunung Poás di Kosta Rika, aliran lava Gunung Nyamuragira di Afrika, serta semburan uap dan gas dari Gunung Whakaari di Selandia Baru.

Fakta ini menunjukkan bahwa NASA hanya merilis data pemantauan aktivitas vulkanik, bukan peringatan adanya ledakan gunung aktif berskala besar.
Lembaga pemantau bencana seperti PVMBG di Indonesia dan United States Geological Survey (USGS) di Amerika Serikat pun tidak mengeluarkan peringatan global mengenai ledakan gunung aktif yang diklaim unggahan viral tersebut.
Informasi resmi terbaru menunjukkan aktivitas vulkanik global masih dalam pengawasan ketat, namun tidak ada laporan yang mengonfirmasi adanya ledakan besar seperti klaim viral itu.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut NASA konfirmasi ledakan besar gunung aktif di Bumi tahun 2025 adalah konten palsu atau fabricated content. Unggahan tersebut menyesatkan publik dan tidak memiliki dasar ilmiah.