Tikus Berdasi 'Hantui' Gedung DPR! Buruh HOSTUM Bawa Spanduk Paling Nyelekit

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:06 WIB
Tikus Berdasi 'Hantui' Gedung DPR! Buruh HOSTUM Bawa Spanduk Paling Nyelekit
Ribuan buruh yang tergabung dalam aliansi Hostum (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) kembali turun ke jalan, menggeruduk Gedung DPR/MPR RI. (Suara.com/ Nur Saylil Inayah)

Suara.com - Ribuan buruh yang tergabung dalam aliansi Hostum (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) kembali turun ke jalan, menggeruduk Gedung DPR/MPR RI.

Aksi massa ini tidak hanya menyuarakan isu klasik seputar upah dan sistem kerja, tetapi juga membawa sejumlah tuntutan mengejutkan yang tertuang dalam spanduk-spanduk yang membanjiri jalanan ibu kota.

Dengan langkah tegap dan semangat membara, para buruh berjalan menyusuri jalanan protokol menuju Senayan.

Spanduk-spanduk berukuran raksasa membentang, memvisualisasikan aspirasi mereka.

Salah satu yang paling menonjol berbunyi, "Buruh Indonesia Menuntut: Revisi RUU Pemilu, Mendesak Revisi Sistem Pemilu 2029 Agar Lebih Demokratis, Adil, dan Partisipatif."

Tuntutan ini menunjukkan bahwa gerakan buruh semakin melek politik, tak hanya fokus pada isu industrial, tetapi juga pada tata kelola negara. Spanduk ini lantas diikat erat pada pembatas jalan, seolah menjadi penanda keseriusan mereka.

Namun, di antara deretan spanduk tuntutan reformasi pemilu, ada satu spanduk yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi highlight aksi kali ini

Sebuah spanduk besar berwarna hitam pekat, dihiasi ilustrasi satir yang tajam: seekor tikus berdasi!

Spanduk provokatif ini secara blak-blakan menuliskan, "Segera Sahkan RUU Perampasan Aset, Potong Anggaran DPR dan Para Pejabat 20-30%."

Baca Juga: Lautan Buruh Kepung DPR: 5000 Massa Tuntut Perubahan, Ini Tuntutan Mereka!

Disandarkan kokoh pada tembok putih di depan Gedung DPR/MPR RI, spanduk tikus berdasi ini seolah menjadi simbol kritik pedas terhadap praktik korupsi dan pemborosan anggaran negara.

Visualisasi tikus berdasi ini diperkirakan akan menjadi ikon baru dalam setiap aksi demonstrasi ke depannya.

Aksi Hostum kali ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, melainkan juga panggung ekspresi kekecewaan buruh terhadap berbagai persoalan bangsa, mulai dari sistem politik hingga perilaku elite.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal di depan Gedung DPR/MPR RI. (Suara.com/ Nur Saylil Inayah)
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal di depan Gedung DPR/MPR RI. (Suara.com/ Nur Saylil Inayah)

Pertanyaannya, akankah suara dan satir tikus berdasi ini didengar oleh para wakil rakyat? Kita tunggu saja respons dari Senayan.

Aksi demo ini dikomandoi Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Mereka menyuarakan berbagai tuntutan yang diyakini akan menentukan nasib ketenagakerjaan di masa depan.

Demo yang diberi nama gerakan Hostum (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) ini direncanakan sebagai wadah penyampaian aspirasi secara damai.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan bahwa aksi aspirasi Kamis (28/8/2025) terorganisir dengan damai dan tertib, Ia juga tidak mengharuskan untuk bertemu dengan DPR.

“Karena aksi aspirasi jadi tidak mengharuskan bertemu dengan DPR, bertemu dengan DPR seminggu atau 10 hari setelah ini,” ujar Said Iqbal, di depan gedung DPR/MPR, sebelum aksi, Kamis (28/8/2025).

Reporter : Nur Saylil Inayah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?