- Ahok kritik rencana pemerintah tarik utang Rp700 triliun di 2026.
- Ia menilai manajemen keuangan negara buruk dan tak efisien.
- Pernyataannya viral dan memicu perdebatan soal utang negara.
Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melontarkan kritik tajam terhadap rencana pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menarik utang sekitar Rp700 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Menurut Ahok, kebijakan tersebut menunjukkan manajemen keuangan negara yang tidak sehat dan bisa menurunkan kepercayaan investor. Ia menilai langkah itu seperti perusahaan yang sedang menuju kebangkrutan.
“Tahun depan mau narik ratusan triliun untuk bayar utang. Kalo dalam bisnis, lu udah bangkrut itu,” tegas Ahok dalam Seminar Nasional Golden Visa: Antara Harapan dan Realita dalam Investasi Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (23/8/2025).
Ahok juga menyindir gaya pengelolaan anggaran yang dianggapnya seperti praktik “gali lubang tutup lubang”.
“Itu kalo di kampung saya namanya gali lobang tutup lobang. Nyusun anggarannya kacau banget,” katanya.
Ia menambahkan, pemotongan anggaran tanpa strategi optimalisasi hanya akan memperburuk kondisi. Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus pada efisiensi dan efektivitas anggaran, bukan sekadar memotong biaya.
“Jadi waktu duit nggak ada, bukan potong biaya saja. Tapi kita mesti lihat optimasi biaya. Waktu saya nyusun APBD, setiap rupiah harus bisa membuat penuh otak, perut, dan dompet warga. Itu guidance saya ke semua SKPD,” jelasnya.
Pernyataan Ahok Viral, Netizen Ramai Berkomentar
Pernyataan Ahok ini langsung viral di media sosial usai dibagikan akun X (Twitter) @bospurwa. Berbagai komentar dari netizen pun bermunculan, sebagian besar mengungkapkan kekesalan dan kekecewaan terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Ditanya Tawaran Jabatan Komisaris BUMD DKI dari Pramono Anung, Ahok : Enakan Free Man!
“STUPID COUNTRY emang punya SDA melimpah ruah luar biasa, tapi utangnya sampai ribuan triliun,” kata @zre****.
“Terus terang gue dah gak peduli dengan negara ini. Kerusakannya begitu parah dan sistematis. Jadi yang saya lakukan saat ini hanya menikmati dan melanjutkan hidup saja…” tambah @rie****.
Akun @don** bahkan mengibaratkan kebijakan utang ini seperti orang yang terjerat pinjaman online.
“Dah mirip orang kena pinjol akut. Punya gaji, tapi gaya hidupnya hedon. Ga nutup buat bayar cicilan pinjol, akhirnya ya minjol terus. Tinggal tunggu bangkrut, ujung-ujungnya jual semua barang yg dia punya.”
Netizen lain, @nan**, menyoroti ketimpangan ekonomi dan kondisi masyarakat.
“Hutang nambah terus sampe ratusan triliun, tapi masyarakat miskin makin banyak. Sejahteranya kapan boss?? Lapangan kerja susah, korupsi makin merajalela, rakyat suruh sabar??.”