Beda dari Pejabat Indonesia yang Serba Mewah, Perdana Menteri Singapura Pilih Naik Pesawat Ekonomi

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:32 WIB
Beda dari Pejabat Indonesia yang Serba Mewah, Perdana Menteri Singapura Pilih Naik Pesawat Ekonomi
Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong [Instagram/@lawrencewongst]
Kesimpulan
  • Lawrence Wong menuai pujian karena memilih pulang dengan pesawat kelas ekonomi usai acara ASEAN.
  • Kesederhanaan Wong kontras dengan gaya hidup mewah pejabat Indonesia yang mendapat berbagai tunjangan besar.
  • Sikap Wong jadi cermin dan tamparan moral bagi para pemimpin agar lebih merakyat dan bijak dalam menggunakan fasilitas negara.

Suara.com - Disaat gaya hidup mewah pejabat Indonesia kerap menjadi sorotan, Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, justru menunjukkan kesederhanaan yang mengundang decak kagum. 

Pada Oktober 2024 lalu, Lawrence Wong memilih untuk pulang menaiki pesawat kelas ekonomi bersama penumpang umum lainnya. Momen ini belakangan viral kembali di sejumlah media sosial Tanah Air. 

Dalam video tersebut, Wong terlihat berada di dalam pesawat maskapai berbiaya rendah, Scoot, dalam penerbangan dari Vientiane, Laos, menuju Singapura usai menghadiri pertemuan ASEAN.

Para penumpang lainnya yang satu pesawat dengannya sontak memberikan tepuk tangan dan sorakan. Wong pun membalas sapaan hangat tersebut dengan senyuman dan lambaian tangan.

Sikap Wong yang memilih terbang dengan pesawat komersial, alih-alih jet pribadi atau pesawat kenegaraan, langsung menuai pujian dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari pengusaha India, Harsh Goenka.

"Membuat warganya respect, Perdana Menteri Singapura terekam kamera pulang kampung dengan pesawat komersil tarif murah," tulis akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall sebagai keterangan unggahannya, Kamis, 28 Agustus 2025.

"Lawrence Wong dapat sambutan hangat dari para penumpang lainnya," sambungnya. 

Kontras dengan Fasilitas Pejabat di Indonesia

Kesederhanaan yang ditunjukkan oleh PM Lawrence Wong ini terasa kontras dengan fasilitas dan gaya hidup yang dinikmati oleh para pejabat di Indonesia. 

Baca Juga: Begini Reaksi Pasha Ungu Saat Disentil Kuping DPR Terlalu Tipis

Sebagai perbandingan, ada rencana anggota DPR RI menerima berbagai tunjangan fantastis.

Sebut saja tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan dan tunjangan komunikasi yang mencapai Rp15 juta. 

Tak hanya itu, mereka juga difasilitasi mobil dinas mewah dengan anggaran yang bisa menembus angka hampir Rp1 miliar per unit.

Kemewahan tersebut belum termasuk pengawalan ketat dan mobil patroli (patwal) yang kerap menyertai perjalanan para pejabat. 

Pemandangan ini seolah menciptakan jarak yang semakin lebar antara pemimpin dan masyarakat yang diwakilinya.

Perbandingan mencolok ini pun memicu perbincangan di kalangan publik mengenai prioritas para pemimpin bangsa. 

Sikap Wong membuktikan bahwa untuk mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari rakyat, seorang pemimpin tidak harus bergantung pada kemewahan.

Sementara itu di Tanah Air, meski tuntutan agar pejabat hidup lebih sederhana dan merakyat terus disuarakan, kenyataannya masih banyak yang enggan menanggalkan gaya hidup mewah dan fasilitas kelas atas. 

Hal ini tak jarang menimbulkan kekecewaan dan rasa ketidakadilan di tengah masyarakat yang merasa para pemimpinnya tidak memahami kondisi mereka.

Kisah PM Lawrence Wong ini seolah menjadi tamparan dan cermin bagi para pejabat di Indonesia untuk kembali merenungkan sikap dan kebijakan mereka, serta mencari cara untuk bisa lebih dekat dan memahami denyut nadi kehidupan rakyat yang mereka pimpin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?