Viral Guru Honorer Jalan 12 Km Sehari dengan Gaji Rp200 Ribu Per Bulan Selama 14 Tahun

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:08 WIB
Viral Guru Honorer Jalan 12 Km Sehari dengan Gaji Rp200 Ribu Per Bulan Selama 14 Tahun
Empan Supandi (51 tahun), guru honorer asal Kampung Ciguha, Desa Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Dian Agustian
Kesimpulan
  • Guru honorer di Sukabumi jalan 12 km tiap hari demi mengajar.
  • 14 tahun mengabdi, gaji Empan Supandi hanya Rp200 ribu per bulan.
  • Kisah pilu ini dibandingkan dengan isu tunjangan fantastis DPR.

Suara.com - Isu tunjangan fantastis DPR yang belakangan jadi sorotan publik kian terasa jomplang bila dibandingkan dengan kehidupan rakyat kecil.

Salah satunya kisah memilukan seorang guru honorer di Sukabumi, Jawa Barat, yang viral di media sosial.

Adalah Empan Supandi, pria 47 tahun asal Jampang Tengah, Sukabumi. Selama 14 tahun mengabdi sebagai guru honorer di MTs Thoriqul Hidayah, dia hanya menerima upah sekitar Rp200 ribu per bulan. 

Ironisnya, untuk sampai ke sekolah tempatnya mengajar, Empan harus berjalan kaki sejauh 12 kilometer setiap hari.

Kisah Empan dibagikan lewat unggahan akun Instagram @folkative pada Rabu, 27 Agustus 2025. 

Dalam unggahan tersebut, diceritakan betapa berat perjuangan guru honorer ini demi mendidik anak-anak di kampungnya.

Kang Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Empan Supandi | Foto : Youtube @KDM Channel
Kang Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Empan Supandi | Foto : Youtube @KDM Channel

"Pak Empan Supandi, seorang guru honorer dari Jampang Tengah, Sukabumi, berjalan 12 kilometer setiap hari hanya untuk mengajar di MTs Thoriqul Hidayah," tulis unggahan tersebut.

"Selama 14 tahun mengajar, ia hanya menerima sekitar Rp200 ribu per bulan," sambungnya. 

Awalnya, Empan hanya mengajar olahraga secara sukarela.

Baca Juga: Di Depan Pandji, Ketua Komisi I Bela Diri Dikritik Tunjangan Rp50 Juta: Kalau Rp5 Juta, Gak Pantas

Namun karena keterbatasan tenaga pendidik, dia kemudian merangkap mengajar sejarah kebudayaan Islam, PKN, bahkan bahasa Inggris.

Semua itu dia jalani dengan penuh dedikasi, meski penghasilan jauh dari layak.

Beruntung, kisah perjuangannya sampai ke telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Sang pejabat tergerak membantu dengan membangunkan rumah senilai Rp100 juta untuk Empan dan memberikan modal usaha Rp5 juta.

Tak hanya itu, sejumlah donatur juga ikut memberi dukungan berupa sembako, uang tunai, hingga sebuah sepeda motor agar perjalanan Empan lebih mudah.

Kisah ini sontak mengundang keprihatinan warganet dan figur publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?