Suasana semakin memanas ketika para demonstran dihadapkan pada pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Sejumlah kendaraan taktis polisi, termasuk water cannon, disiagakan di depan gedung.
Meski awalnya unjuk rasa berjalan damai, situasi berubah drastis setelah para buruh membubarkan diri.
Massa dari elemen mahasiswa dan masyarakat lainnya datang ke Kompleks Parlemen, dan tak lama kemudian, sejumlah oknum mulai melemparkan petasan dan botol air ke arah gedung DPR.
Polisi yang melakukan pengamanan segera bertindak. Setelah tembakan water cannon tidak berhasil membubarkan massa, aparat terpaksa menembakkan gas air mata.
Tembakan ini membuat massa kocar-kacir, dan beberapa di antaranya bahkan nekat masuk ke area Tol Dalam Kota, menyebabkan lalu lintas tersendat.
Insiden serupa juga terjadi di titik lain, seperti sekitar Jalan Palmerah Timur atau Pejompongan, di mana pasukan antihuru-hara juga menembakkan water cannon untuk memukul mundur para demonstran.