Prabowo Murka Direksi BUMN Tingkahnya Bak Raja: Kayak Perusahaan Punya Neneknya Sendiri!

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:35 WIB
Prabowo Murka Direksi BUMN Tingkahnya Bak Raja: Kayak Perusahaan Punya Neneknya Sendiri!
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan arahan pada Peresmian dan Pembukaan Apkasi Otonomi Expo 2025: Trade, Tourism, Investment, and Procurement di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (28/8/2025). Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan kepada kepala daerah agar mampu menghemat anggaran dalam bentuk pengurangan perjalanan dinas, rapat, seminar, serta pemimpin tidak boleh takut dengan kesulitan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa
Kesimpulan
  • Presiden Prabowo Subianto secara terbuka mengancam akan mengganti direksi BUMN yang sewenang-wenang
  • Prabowo langsung memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin di depan publik untuk proaktif mengusut
  • Kebijakan konkret telah diambil dengan menghapus "tantiem" atau bonus bagi direksi dan komisaris BUMN

Suara.com - Suasana pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE, BSD, Tangerang, mendadak tegang saat Presiden Prabowo Subianto meluapkan amarahnya terhadap para petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan nada tinggi dan tanpa basa-basi, Prabowo menyentil keras para direksi yang menurutnya bertingkah layaknya seorang raja di perusahaan milik rakyat.

Prabowo secara terbuka menyatakan keheranannya melihat ada pimpinan BUMN yang lupa diri, memimpin perusahaan negara seolah itu adalah warisan keluarga.

Peringatan keras pun dilontarkan, tidak ada satu orang pun di negeri ini yang posisinya abadi, termasuk dirinya sendiri.

"Di Indonesia ini, saya kasih tahu ya, there is no one that cannot be replaced. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden Republik Indonesia. Kalau saya nggak bener, kalau saya brengsek, saya bisa diganti," tegas Prabowo, dilansir Antara, Kamis (28/8/2025).

Sindirian paling tajam ia tujukan langsung kepada para bos BUMN yang bergaya hidup mewah namun minim prestasi.

"Nggak ada orang yang tidak bisa diganti. Bupati nggak beres, bupati bisa diganti. Ada itu direksi-direksi BUMN merasa kayak jadi raja aja, kayak perusahaannya punya neneknya sendiri," sembur Prabowo di hadapan para kepala daerah yang hadir.

Jaksa Agung Dipanggil Langsung di Atas Panggung

Tak hanya berhenti pada peringatan verbal, Prabowo membuat gebrakan yang mengejutkan para hadirin. Ia secara langsung memanggil dan menunjuk Jaksa Agung ST Burhanuddin yang juga hadir dalam acara tersebut, seolah memberikan sinyal perintah untuk segera bertindak.

Prabowo meminta korps Adhyaksa untuk tidak ragu mengusut dan memeriksa direksi-direksi BUMN yang dicurigai bermain curang atau melanggar aturan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Klaim Indonesia Siap Perang Lawan Malaysia Demi Blok Ambalat?

"Jaksa Agung, ada Jaksa Agung. Jaksa Agung banyak pekerjaan ini," ujar Presiden sambil menunjuk ke arah ST Burhanuddin, memberikan pesan bahwa era main-main di BUMN telah berakhir.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Prabowo untuk membersihkan BUMN dari praktik-praktik yang merugikan negara. Terlebih, ia menyebut kini aset-aset negara yang tercecer telah dikonsolidasikan dalam Badan Penyelenggara Investasi (BPI) Danantara, sebuah sovereign wealth fund raksasa milik Indonesia.

"Seribu miliar dolar (AS) sovereign wealth fund kita, sekarang, mungkin ke-5 ya, ke-5 di dunia. Norway, China -- China itu sebetulnya punya tiga--, Abu Dhabi, baru kita. Tidak main-main, selama ini tercecer nggak jelas dan banyak yang tidak baik manajemennya," kata Prabowo.

Hapus Bonus Tantiem: Enak di Lo, Nggak Enak di Rakyat

Salah satu kebijakan konkret yang langsung dieksekusi Prabowo adalah penghapusan "tantiem" atau bonus untuk jajaran direksi dan komisaris, terutama bagi BUMN yang mencatatkan kerugian. Ia bahkan mengaku heran dengan penggunaan istilah Belanda tersebut.

"Kemarin saya hilangkan tantiem. Tantiem pun saya enggak jelas apa arti tantiem. Rupanya saya cek itu bahasa Belanda, bahasa Belanda, tantiem itu artinya bonus. Kenapa sih nggak pakai istilah sederhana, bonus gitu loh," kritiknya.

Amarahnya memuncak saat menyinggung ironi perusahaan merugi namun pimpinannya tetap menerima bonus besar. Baginya, praktik semacam itu adalah sebuah pengkhianatan terhadap uang rakyat.

"Yang repot, perusahaan rugi dikasih bonus komisarisnya. Enak di lo, nggak enak di rakyat, no! coret!" tegasnya.

Prabowo pun mempersilakan siapa saja yang tidak setuju dengan kebijakannya untuk angkat kaki dari jabatannya. Ia menegaskan bahwa masih banyak anak muda kompeten yang siap menggantikan mereka dan membawa perubahan.

"Yang nggak mau, alhamdulillah. You nggak mau, out! Get out! Banyak anak muda yang mau masuk (memimpin BUMN, red.)," ujar Presiden Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?