Prabowo Merinding Ucapannya Jadi Sumpah, Noel Gerindra Diciduk KPK: Saya Tak Akan Lindungi!

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:59 WIB
Prabowo Merinding Ucapannya Jadi Sumpah, Noel Gerindra Diciduk KPK: Saya Tak Akan Lindungi!
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Antara)
Kesimpulan
  • Presiden Prabowo Subianto mengaku 'ngeri' dan merinding setelah pidatonya di MPR
  • Penangkapan Noel menjadi bukti konkret atas komitmen Prabowo dalam penegakan hukum
  • Prabowo menggunakan momen ini untuk kembali mengingatkan seluruh kepala daerah dan pejabat negara

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto dibuat merinding oleh ucapannya sendiri. Dalam sebuah momen yang mengejutkan, Prabowo mengaku 'ngeri' setelah pidatonya tentang penegakan hukum tanpa pandang bulu seolah menjadi kenyataan pahit hanya dalam hitungan hari.

Sumpah yang diucapkannya di Sidang Umum Tahunan MPR pada 15 Agustus lalu, di mana ia berjanji tidak akan melindungi kader Gerindra yang terjerat hukum, kini benar-benar diuji. Lima hari berselang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap anggota partainya, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, pada Rabu (20/8) malam.

Kejadian ini diakui Prabowo membuatnya bergidik. Saat memberikan arahan dalam pembukaan Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, ia secara terbuka mengungkapkan perasaannya.

"Saya juga kadang-kadang ngeri juga sama ucapan-ucapan saya di MPR tanggal 15 Agustus. Kalau pun ada anggota Gerindra yang melanggar, saya tidak akan lindungi, eh beberapa hari kemudian ada anggota Gerindra. Dia anggota, belum kader," ungkap Prabowo dilansir Antara, Kamis (28/8/2025).

Penangkapan Noel terkait dugaan kasus pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3 menjadi bukti nyata bahwa komitmen anti-korupsi Prabowo tidak main-main, bahkan ketika menyangkut lingkarannya sendiri.

Meskipun tidak menyebutkan nama Noel secara langsung, Prabowo memberikan komentar mengenai sosok yang ditangkap KPK tersebut. Ia menilai figur itu sebenarnya cukup menarik, namun sayangnya tergelincir karena khilaf.

Prabowo juga menyayangkan tindakan tersebut, mengingatkan betapa memalukannya saat seseorang harus mengenakan rompi oranye tahanan dan diborgol, seolah melupakan nasib istri dan anak yang menanggung malu.

Momen ini dimanfaatkan Presiden Prabowo untuk kembali mengirim pesan keras kepada seluruh kepala daerah dan pejabat negara. Ia menegaskan bahwa integritas adalah harga mati dalam kepemimpinan.

Sejarah, menurutnya, telah membuktikan bahwa negara yang dipimpin oleh pejabat korup tidak akan pernah mencapai kemakmuran.

Baca Juga: Prabowo: Ada Dalang yang Mau Indonesia Rusuh Demi Keuntungan

Prabowo mengajak semua pihak untuk berani melakukan introspeksi dan memperbaiki diri, terlepas dari afiliasi politik manapun.

"Kita sudah lama jadi orang Indonesia, entah partai mana ya, kita harus berani ngoreksi diri kita," tegas Presiden Prabowo.

Ia menekankan bahwa penegakan hukum adalah kewajiban mutlak yang tidak bisa ditawar. Setiap pejabat, dari level tertinggi hingga lurah, wajib menjaga amanah rakyat dengan memimpin secara bersih, adil, dan transparan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?