CEK FAKTA: Benarkah Sufmi Dasco Menyesal Jadi Relawan Prabowo?

Suara.com - Sebuah video yang menampilkan Sufmi Dasco Ahmad dinarasikan menyatakan penyesalan karena pernah menjadi relawan Prabowo Subianto. Video itu pun viral di media sosial.

Video tersebut diunggah di Facebook dan Instagram, dan sudah ditonton lebih dari 450 ribu kali, mendapatkan sekitar 13 ribu tanda suka, 1.100 komentar, dan 1.500 kali dibagikan.

Dalam video yang beredar, terdengar suara seolah-olah Dasco menyesal telah mendukung Prabowo.

Narasi yang disebarkan menyebut Presiden lebih memperhatikan koruptor ketimbang rakyat, bahkan meminta Presiden mundur dari jabatannya. Video itu juga dilengkapi tulisan provokatif:

“RELAWAN PRABOWO MURKA. DPR BUKAN MENGESAHKAN RUU PERAMPASAN ASET KORUPTOR MALAH IKUT MEMBEBASKAN PARA KORUPTOR.”

Lantas, benarkah hal tersebut?

Berdasarkan penelusuran, tidak ada bukti bahwa Wakil Ketua DPR RI periode 2024–2029 itu pernah mengucapkan pernyataan tersebut.

Potongan video yang viral merupakan rekaman konferensi pers Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 31 Juli 2025.

Saat itu, ia menyampaikan keputusan DPR yang menyetujui abolisi Tom Lembong dalam kasus impor gula dan amnesti Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP.

Video asli tersebut merupakan liputan media arus utama dengan judul “Pemerintah – DPR Berikan Abolisi untuk Tom Lembong & Amnesti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.”

Fakta lain, pada 25 Agustus 2025, Dasco justru menerima tanda kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama dari Presiden Prabowo atas jasanya di bidang politik dan kebangsaan. Tidak ada pernyataan resmi yang menunjukkan dirinya menyesal menjadi relawan Presiden.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, unggahan yang mengklaim Sufmi Dasco Ahmad menyesal menjadi relawan Prabowo adalah hoaks. Video tersebut telah dipotong dan diberi narasi yang menyesatkan untuk membangun opini negatif.

Kesimpulan

Klaim bahwa Sufmi Dasco Ahmad menyesal menjadi relawan Prabowo Subianto adalah HOAKS.