Aparat Bawa Tank Serbu UNISBA - UNPAS, Gas Air Mata Dilepaskan, Mahasiswa Panik

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 10:55 WIB
Aparat Bawa Tank Serbu UNISBA - UNPAS, Gas Air Mata Dilepaskan, Mahasiswa Panik
Universitas Islam Bandung. [Dok. UNISBA]
Baca 10 detik
  • Aparat bersenjata dan tank serbu UNISBAUNPAS, mahasiswa panik
  • Gas air mata dilepas, korban berjatuhan, kampus dikepung
  • Publik kecam tindakan aparat, tagar protes viral di media sosial

Suara.com - Kekacauan kembali pecah di Kota Bandung pada Senin (1/9/2025) hampir tengah malam.

Rekaman CCTV memperlihatkan aparat gabungan TNI - Polri masuk ke area kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan Universitas Pasundan (UNPAS) Tamansari, dengan membawa tank.

Kehadiran kendaraan militer di sekitar kampus sontak memicu kepanikan.

Dalam video yang beredar, terdengar teriakan mahasiswa, “Woi cabut woi!” dan “Woi kampus goblok!”.

Suasana semakin ricuh ketika terlihat seorang korban digotong, diduga akibat tembakan gas air mata atau peluru karet.

Unggahan dari akun @mahasiswa_bergerak dan @lbhbandung menyebutkan, hingga malam hari banyak mahasiswa masih tertahan di dalam kampus akibat kepungan aparat.

LBH Bandung mengecam keras aksi tersebut.

"Ini bukan sekadar pelanggaran prosedur, ini adalah teror negara terhadap rakyatnya sendiri. Kampus adalah ruang intelektual, bukan sasaran militeristik,” tulis mereka dalam keterangan resmi.

Gelombang kemarahan publik pun pecah di media sosial. Ribuan komentar menuding aparat sengaja memanaskan keadaan yang sebelumnya mulai kondusif.

Baca Juga: Ferry Irwandi Sentil Prabowo Usai Penyerangan Kampus Unpas dan Unisba oleh Aparat: Terorisme!

“Keadaan mulai kondusif malah dipancing lagi, kayak emang sengaja gasih?” tulis seorang netizen.

“Area kampus, tidak ada yang demo. Kenapa diserang, pak @prabowo?” sindir warganet lain.

Tagar #HentikanBrutalitasAparat langsung menggema, menjadi simbol protes terhadap tindakan represif aparat di ruang akademik.

Hingga kini, situasi di sekitar kampus Bandung masih diselimuti ketegangan.


Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?