Suara.com - Sebuah video TNI setuju bubarkan DPR beredar di media sosial, khususnya TikTok. Video berdurasi 54 detik itu memperlihatkan sekelompok pria berseragam loreng Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan ekspresi marah.
Dalam unggahan tersebut, narasi menyebutkan kemarahan itu ditujukan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan diklaim bahwa TNI, Polri, serta angkatan bersenjata lainnya sepakat agar DPR dibubarkan.
Berikut narasi yang beredar:
“TNI AKAN SELALU ADA DI GARDA TERDEPAN UNTUK RAKYAT INDONESIA. KEMARAHAN ANGGOTA TNI KEPADA ANGGOTA DPR. TNI, Polri dan angkatan bersenjata lainnya setuju DPR dibubarkan... Bubarkan DPR.”
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan penelusuran fakta, video TNI setuju bubarkan DPR itu ternyata bukan video baru dan konteksnya dipelintir.
![Hoaks TNI setuju DPR dibubarkan beredar di media sosial. [Dok. Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/02/37149-hoaks.jpg)
Video yang beredar tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube VIVA bertajuk “Perwira TNI Cilegon Ngamuk, Ultimatum Keras Effendi Simbolon” yang diunggah pada 13 September 2022.
Dalam tayangan itu, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Ary Widyo Prasetyo, seorang perwira TNI AD, menyampaikan kemarahan atas pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang kala itu menyebut TNI sebagai “gerombolan”.
Letkol Inf Ary Widyo Prasetyo tampil bersama jajaran prajurit TNI dan pegawai negeri sipil Kodim Cilegon untuk memberikan klarifikasi dan tanggapan atas pernyataan tersebut. Tidak ada pernyataan resmi dari TNI yang menyebut dukungan untuk membubarkan DPR.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap hoaks DPR dibubarkan yang memanfaatkan potongan video lama dengan narasi menyesatkan. Kasus seperti ini kerap digunakan untuk memicu kebencian publik terhadap lembaga negara.
Kesimpulan
Klaim video TNI setuju bubarkan DPR adalah hoaks. Video tersebut adalah rekaman lama tahun 2022 dengan konteks berbeda dan tidak ada kaitannya dengan dukungan TNI untuk membubarkan DPR.